Lembeh masuk dalam10 destinasi prioritas selam, selain Bali, Lombok, Labuan Bajo, Togean, Alor, Raja Ampat, dan Kepulauan Derawan.
Menpar mengaku sedang terus ”menjaring di kolam ikan”. Kemenpar bekerja sama dengan maskapai mengincar pasar wisman dari Davao dan Cebu, Filipina.
”Penerbangan hanya satu jam lebih sedikit dan banyak sekali 'ikan' di Cebu. Kami sangat berterima kasih kepada Lion Air, yang amat membantu kita,” ujar laki-laki yang biasa disapa AY itu.
Menpar menyambut baik peluncuran Festival Pesona Selat Lembeh 2016, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulut, khususnya Kota Bitung, yang tahun lalu dikunjungi 1,8 juta wisnus dan 30 ribu wisman. Sebanyak 13.019 wisman dan 20.133 wisnus di antaranya mengunjungi Kota Bitung.
“Posisi Kota Bitung sangat strategis, karena secara internasional berada di bibir Pasifik (Pacific Rim). Dengan ditetapkannya sebagai international hub seaport dan KEK, pengembangkan potensi kota ini sebagai kota industri, kota pariwisata dunia, dan kota konservasi alam akan lebih cepat,” katanya.
Arief menjelaskan, hampir semua kabupaten dan kota di Sulut memiliki potensi yang besar di bidang budaya (culture) dan daya tarik alam (nature), terutama Bunaken, yang menjadi ikon marine tourism Manado. Statusnya akan segera disusul Selat Lembeh Bitung, yang mulai populer sebagai Surga makro fotografi para divers (penyelam). Di selat tersebut banyak dijumpai biota langka berukuran kecil atau endemik, seperti pigmy seahorse, hairy frogfish, dan mimic octopus, yang tidak ditemukan di tempat lain.
“Dengan promosi yang gencar, antara lain melalui festival ini, Selat Lembeh lebih dikenal wisatawan dan menjadi ikon baru marine tourism Sulut,” harapnya
Pada kesempatan itu, Olly menambahkan, aksesibilitas ke Bitung sangat mudah, hanya 50 kilometer (km) atau sekitar 1 jam dengan kendaraan roda empat dari Bandara Sam Ratulangi atau Kota Manado.
“Saat ini mulai banyak charter flight (pesawat sewaan) yang mendarat di Manado (seasonal) dari Cina, Makau, dan Hong Kong, yang dilayani oleh Lion Air, Citilink, dan Sriwijaya Air. Posisi Juli 2016, mencapai 7.460 pax. Kami berharap, Kemenhub (Kementerian Perhubungan) dan Kemenpar mau mendorong agar charter flight bisa menjadi regular flight,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Siapa Mantan Istri Fahmi Bo? Setia Merawat Sang Aktor Meski Sudah Cerai
-
7 Rekomendasi Sepatu Padel Terbaik, Stabil Tanpa Risiko Terpeleset
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
6 Rekomendasi Skincare Whitening Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Gaya Hidup Sehat dan Ramah Bumi, Tren Baru yang Kian Dekat dengan Anak Muda
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya