Suara.com - DKI Jakarta dipastikan menjadi tuan rumah The Association for International Sport for All (TAFISA) Games, yang akan berlangsung pada 6-12 Oktober 2016. TAFISA Games merupakan kegiatan olahraga masyarakat non-olimpiade, yang akan diselenggarakan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Tema TAFISA Games tahun ini adalah “Unity in Diversity”, dengan sub tema “Let's Move Be Active".
Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah TAFISA keenam setelah menang bidding atas Belanda pada 2011. Setidaknya, 11.500 atlet luar negeri dan 5.000 atlet dari dalam negeri akan ikut berpartisipasi dalam acara ini. Sebanyak 110 negara sudah menyatakan kesiapannya. Tiga kelompok besar kegiatan TAFISA merupakan tantangan dan petualangan, olahraga kebugaran, dan olahraga tradisional.
TAFISA Games 2016 di Indonesia diyakini akan menyedot perhatian besar publik internasional, karena akan diliput ratusan media lokal dan asing. Even internasional ini dinilai bisa menjadi momen bagi Indonesia untuk memperkenalkan olahraga tradisional Nusantara kepada masyarakat dunia, sehingga bisa lebih dikenal.
Selain sejumlah festival dan kompetisi olahraga tradisional dan olahraga masyarakat pada umumnya, TAFISA Games akan diisi dengan Global Summit untuk menghasilkan Jakarta Action Plan for Traditional & Sports Games.
Ketua Panitia Pelaksana TAFISA Games 2016, Hayono Isman, mengatakan, Indonesia bertekad mempromosikan berbagai olahraga rekreasi tradisional yang sudah berurat akar dalam masyarakat. Misalnya, memperkenalkan permainan egrang, terompah panjang, layang-layang, senam kreasi daerah dan senam poco-poco, pencak silat budaya, sepeda tua (ontel), gulat tradisional dan lain sebagainya.
"TAFISA merupakan olahraga yang memprioritaskan kesehatan, kebugaran, dan membawa kegembiraan kepada pelakunya. Sangat besar peluang bagi Indonesia untuk mempromosikan segala budaya dan olahraga warisan bangsa, termasuk pariwisata kita. Harmoni Indonesia harus ditampilkan dalam kegiatan ini untuk mengikis potensi konflik di negeri kita," ujar Hayono, beberapa waktu lalu.
Setelah festival usai digelar, peserta akan diberi kesempatan untuk menikmati keindahan pariwisata Indonesia. Sejumlah destinasi wisata sudah disiapkan untuk mereka, antara lain Raja Ampat-Papua, Bunaken-Sulawesi Utara, Bali, Lombok-Nusa Tenggara Barat, Danau Toba-Sumatera Utara, dan lainnya.
Even Digelar 4 Tahun Sekali
TAFISA Games digelar empat tahun sekali, yaitu pada tahun yang sama dengan penyelenggaraan olimpiade. Bedanya, para peserta TAFISA tidak berada di bawah Komite Olah Raga Nasional mereka.
Adapun olah raga yang ditampilkan dalam TAFISA berbeda dengan cabang-cabang olahraga di Pekan Olah Raga Nasional, SEA Games ataupun Olimpiade. Beberapa cabang yang dilombakan dalam TAFISA, antara lain panahan traditional, BMX, jetski, yoga, dan senam, serta sepak bola jalanan. Sementara itu, pencak silat akan hadir sebagai olahraga budaya, sama seperti aikido dari Jepang.
TAFISA Games bermula sejak 1960-an, dari pertemuan reguler sejumlah orang yang tertarik mengembangkan olahraga masyarakat. Kemudian komunitas ini membentuk organisasi di Bordeaux, Prancis, pada September 1991.
Kini, TAFISA terus tumbuh dan mencapai 270 organisasi Sport for All di 160 negara. Pertumbuhan ini sejalan dengan keyakinan bahwa akses pada Sport for All dan aktivitas fisik adalah hak semua manusia.
Awalnya, TAFISA merupakan singkatan dari Trim And Fitness International Sport for All Association. Singkatan tersebut kemudian diubah menjadi The Association For International Sport for All.
Selanjutnya, lebih 40 negara sepakat meletakkan pondasi pembentukan organisasi yang menaungi olahraga tradisional masyarakat dunia, maupun cabang olahraga yang tidak dipertandingkan dalam olimpiade.
Edisi pertama even olahraga masyarakat dunia ini digelar di Bonn, Jerman. Empat tahun kemudian, pada 1996, edisi kedua digelar di Bangkok, Thailand, lalu di Hannover, Jerman, pada 2000.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Siapa D4vd? Musisi yang Disorot usai Penemuan Jenazah Remaja di Tesla Miliknya
-
Prompt Gemini AI Terbaik untuk Edit Foto Liburan di Nusa Penida Bali
-
Bilqis Anak Ayu Ting Ting Sekarang Umur Berapa? Jawaban soal Ayah Bikin Ibunya Salut
-
5 Moisturizer Jepang Terbaik: Kulit Cerah, Sehat, dan Terhidrasi Sempurna
-
Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia Lewat JICAF 2025
-
AI Search di Indonesia: Cara Cari Info Jadi Lebih Cepat dan Relevan
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Dapat Gaji 13 dan THR? Begini Aturan Resminya
-
Canape Rasa Nusantara, DEWATA Bikin Gado-Gado dan Es Teler Jadi Kudapan Elegan!
-
5 Bedak Murah Berkualitas yang Hasilnya Mulus Natural, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Benarkah Mulan Jameela Hanya Lulusan SMA? Pendidikannya Disentil gegara Tas Mewah