Suara.com - Museum masih belum menjadi destinasi populer bagi masyarakat Indonesia untuk berwisata. Hal ini sangat bertolak belakang dengan tren di negara lain, di mana mengunjungi museum sudah seperti jadi keharusan.
Agar bisa dilirik masyarakat, beberapa museum di Jakarta bakal dilakukan peremajaan oleh Yayasan Mitra Museum Jakarta. Peremajaan dimulai dari Museum Seni Rupa dan Keramik yang berlokasi di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
"Pemprov DKI punya 10 museum di Jakarta, saya melihat pemerintah punya aset sejarah yang begitu besar tapi tidak terurus dengan baik sehingga sepi pengunjung. Oleh karena itu melalui Yayasan Mitra Museum Jakarta, kita berharap bisa menggugah minat masyarakat untuk ke museum," kata Veronica Tan selaku pendiri Yayasan Mitra Museum Jakarta di sela-sela acara pembukaan pameran Jati Diri di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta, Rabu (12/10/2016) malam.
Agar tak terkesan menyeramkan dan dapat menarik minat masyarakat untuk menikmati karya seni bernilai sejarah, Yayasan Mitra Museum Jakarta menggandeng arsitek Cosmas D Gazali untuk meremajakan beberapa sisi museum.
Cosmas mengatakan, dia berencana menghilangkan pagar pembatas dan membangun amphiteater untuk kegiatan di luar ruangan. Kata dia, sudah seharusnya museum didesain terbuka sehingga banyak masyarakat yang mau berkunjung.
"Kami ingin membuat museum bukan hanya untuk melihat seni, tetapi juga area rekreasi. Tidak hanya dipamerkan, bangunan juga punya dampak positif buat DKI dan masyarakat umum," ujar dia.
Proses peremajaan sendiri, lanjut Cosmas, tak menggunakan dana APBD melainkan dikumpulkan dari masyarakat dan pengusaha.
"Kalau menunggu dari APBD kita akan menunggu lebih lama. Makanya kita nanti akan bikin berbagai macam program untuk mengumpulkan dana. Kita bikin berbagai acara gala dinner dan sebagainya untuk menggalang dana dari pihak lain utamanya kalangan swasta," katanya.
Jika dana cepat terkumpul, Cosmas menargetkan pengerjaan bisa dimulai tahun 2017 mendatang dan membutuhkan waktu selama 2-3 tahun hingga peremajaan selesai. Setelahnya, proyek peremajaan bisa dilakukan di museum-museum lainnya di Jakarta.
"Museum seni rupa dan keramik akan jadi pilot project. Sehingga kedepan kalau ini berhasil, maka museum-museum lain akan lebih berhasil dan cepat prosesnya," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
5 Rekomendasi Serum Niacinamide untuk Mengecilkan Pori-pori, Aman bagi Pemula
-
10 Twibbon Hari Ayah: Langsung Download, Bisa Dipakai Bersama Keluarga
-
5 Cushion Lokal High Coverage Bisa Samarkan Flek Hitam, Cocok untuk Makeup Harian
-
5 Rekomendasi Bodylotion Cocok Dipakai untuk Upacara Hari Pahlawan
-
AI Buka Babak Baru Pariwisata Global: Agentic Tourism Siap Ubah Cara Dunia Bepergian
-
5 Rekomendasi Lipstik Wardah untuk Bibir Gelap: Warna Natural, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
13 Ide Kostum Hari Pahlawan 2025, Dari Soekarno hingga Gundala Putra Petir
-
5 Pelembap Mengandung Vitamin C Bagi yang Ingin Hempas Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah
-
Hari Pahlawan 2025 Apakah Tanggal Merah? Cek Jawaban Resminya di Sini!