Suara.com - Jika kehamilan Anda sudah melewati due date atau usia kehamilan telah melampaui 42 minggu, atau bisa juga karena keselamatan bayi Anda berisiko tinggi, maka dokter dapat memutuskan untuk memicu kontraksi persalinan dengan induksi.
Induksi persalinan tentu saja berisiko, sehingga dapat dimengerti bahwa banyak perempuan hamil mungkin memilih metode alternatif untuk memulai persalinan. Satu strategi yang dipercaya mampu memicu kontraksi adalah berhubungan intim alias bercinta.
Seperti data yang dihimpun hellosehat.com, ada sejumlah alasan masuk akal di balik alasan seks sebagai metode memicu kontraksi saat bayi sudah waktunya lahir.
Pertama, air mani merupakan sumber alami dari prostaglandin, senyawa kimia yang melemaskan jaringan dan membantu pematangan leher rahim untuk mempersiapkan jalur kelahiran bayi.
Kedua, seks dengan atau tanpa orgasme dilaporkan dapat meningkatkan aktivitas rahim. Berhubungan intim juga dapat memicu pelepasan oksitosin, hormon alami dalam tubuh ibu yang membantu memulai kontraksi.
Adakah Bukti Ilmiah?
Di sisi lain, bukti ilmiah untuk mendukung seks sebagai metode induksi persalinan masih jauh dari kata cukup. Sebenarnya, begitu kehamilan mencapai usia 40-an minggu, Anda akan sangat mungkin untuk masuk ke tahap persalinan spontan setiap saat, dengan atau tanpa seks. Sehingga sangat mudah untuk mengira seks sebagai penyebabnya, padahal pada kenyataannya mungkin orgasme Anda bukanlah yang memicu kontraksi.
Para ahli menduga, induksi persalinan berhubungan dengan hormon yang dihasilkan oleh ibu dan bayi. Itu sebabnya, mencoba untuk memicu kontraksi sendiri bukanlah metode yang dapat diandalkan.
Seks sebagai metode memicu kontraksi juga merupakan hal yang sulit untuk diukur, karena aktivitas dan pengalaman seksual tidak mudah untuk didefinisikan secara seragam. Stimulasi payudara, misalnya, walau diduga dapat merangsang kontraksi rahim, tapi tak semua aktivitas seksual melibatkan foreplay ini.
Dan, peran prostaglandin dari air mani juga akan tergantung pada penggunaan kondom, volume ejakulasi, dan konsentrasi prostaglandin di dalam air mani.
Jadi, inilah mengapa seks untuk induksi persalinan lebih cenderung sebagai teori (jika bukan mitos), daripada fakta medis. “Tidak ada cara non-medis yang terbukti untuk menginduksi persalinan secara alami,” kata Elizabeth Stein, CNM, bidan asal New York, dikutip dari WebMD.
Satu-satunya metode yang aman dan dapat diandalkan untuk memicu kontraksi persalinan adalah dengan obat yang diberikan di rumah sakit. “Tapi, tidak akan ada salahnya mencoba seks untuk menginduksi persalinan!” ungkap Stein.
Tips Aman Bercinta di Akhir Kehamilan
Boleh-boleh saja untuk berhubungan intim dengan pasangan mendekati akhir kehamilan— selama air ketuban Anda belum pecah, dan ketika dokter atau bidan telah memberikan lampu hijau. Begitu ketuban pecah, penetrasi vagina dapat meningkatkan risiko infeksi.
Seks juga akan lebih aman jika Anda tidak memiliki plasenta rendah (plasenta previa) atau tidak pernah mengalami perdarahan vagina.
Pada tahap akhir kehamilan, seks memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Anda bisa mencoba spooning, berbaring menyamping dengan pasangan Anda masuk dari belakang. Atau, Anda bisa berbaring telentang di tepi ranjang, dengan kedua kaki menyentuh lantai dan lutut menekuk.
Pasangan Anda kemudian dapat berlutut atau berdiri di depan Anda untuk melakukan penetrasi.
Penting bagi lelaki untuk ejakulasi di dalam vagina untuk jika Anda memang ingin memicu kontraksi, meskipun tidak ada jaminan ini akan berhasil. Jika tidak bergairah untuk bercinta (dan wajar saja), Anda bisa meminta pasangan untuk lakukan foreplay dengan menstimulasi puting payudara.
Jika kehamilan Anda belum mencapai usia penuh (di bawah 39-40 minggu), seks pada umumnya tidak akan menyebabkan persalinan prematur. Namun, jika telah didiagnosis berisiko tinggi terhadap persalinan prematur, Anda harus bicarakan dengan dokter soal keamanan berhubungan intim; ia mungkin merekomendasikan tindakan pencegahan atau membatasi seks hingga titik tertentu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
55 Kartu Ucapan Natal 2025 dengan Desain Terbaru, Download Gratis Siap Diedit!
-
7 Sepatu Jalan Lokal Kembaran New Balance Ori, Harga Murah Kualitas Tak Perlu Diragukan
-
5 Alternatif Tempat Wisata Bali Viral selain Taman Wisata Luih, Hidden Gem yang Eksotik!
-
8 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Mental, Produktivitas, dan Fokus Harian
-
7 Sepatu Running Lokal Rasa Premium dengan Max Cushion: Bantalan Nyaman, Lari Jadi Ringan
-
Toba Pulp Lestari Punya Siapa? Disorot Buntut Bencana Banjir dan Longsor Sumatera
-
Urutan Basic Skincare Pagi Menurut Dokter Tompi, Cuma Butuh 3 Langkah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 19 Desember 2025, Rezeki Mengalir Deras
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?