Suara.com - Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, akan menjadi bagian penting dalam agenda "Tour de Flores 2017" pada 9-14 Mei 2017 mulai dari Larantuka sampai Labuan Bajo sejauh sekitar 661,5 kilometer.
"Kami sudah menggelar Hari Nusantara pada 13 Desember 2016 dengan baik dan suskses. Kami sangat siap untuk ikut serta dalam Tour de Flores 2017," kata Penjabat Bupati Lembata Petrus Sinun Manuk di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Ia mengemukakan hal tersebut saat berlangsung Rapat Evaluasi Tour de Flores 2016 di Kementerian Pariwisata yang dipimpin oleh Deputi Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esty Reko Astuti.
Ketua Event Organizer dari Yayasan Alsemat Yustinus B Sola Kira mendukung langkah yang diambil Penjabat Bupati Lembata tersebut dan mengatakan akan menjadikan Lembata sebagai acara pembukaan (open seremony) dalam Tour de Flores 2017.
Langkah tersebut mendapat sikap pro dan kontra, karena para peserta Tour de Flores yang berasal dari 28 negara itu harus menggunakan kapal laut menuju Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur untuk seterusnya ke Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.
Pihak Kementerian Pariwisata pada prinsipnya mendukung langkah tersebut, karena para peserta bisa dapat dihibur melalui tarian dan beraneka ragam kegiatan lainnya selama dalam pelayaran dari Lewoleba menuju Larantuka.
Jamaludin Mahmood dari Union Cycliste Internasionale (UCI) juga mendukung langkah Kementerian Pariwisata, karena baginya bukanlah sebuah persoalan yang harus diperdebatkan.
Ada banyak kritik dan saran terkait dengan pelaksanaan Tour de Flores 2016, terutama kesiapan tenaga medis serta masih kurangnya fasilitas penginapan bagi para peserta di masing-masing kabupaten.
Fasilitas hotel yang memadai hanya terdapat di Labuan Bajo, sedang mulai dari Larantuka (Kabupaten Flores Timur), Maumere (Kabupaten Sikka), Bajawa (Kabupaten Ngada), Mbay (Kabupaten Nagekeo), Borong (Kabupaten Manggarai Timur), dan Ruteng (Manggarai) masih minim.
"Tour de Flores 2016 menjadi bahan evaluasi bagi kami semua untuk meramunya menjadi lebih indah dan menawan untuk pelaksanaan Tour de Flores pada 2017," ujar Esty Reko Astuti.
Tour de Flores yang sudah dijadikan sebagai agenda pariwisata tahunan itu telah menjadi ajang untuk pembangunan infrastruktur di daratan Pulau Flores dan Lembata. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Siap Jadi Pengusaha, Begini Cara Memoles UMKM Jadi Bisnis Profesional dan Berkelanjutan
-
Promo Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Tahun Baru 2026
-
4 Face Mist untuk Kulit Berminyak agar Bebas Kilap Saat Liburan Akhir Tahun
-
5 Face Mist untuk Kulit Kering Agar Tetap Glowing saat Liburan Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Spray Serum Lokal Setara DAlba, Glowing Instan Tanpa Mahal
-
50 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 yang Indah dan Bermakna
-
4 Moisturizer Terbaik Sepanjang 2025 Versi Dosen Skincare, Mana Pilihanmu?
-
Tips Makeup Tahan Lama untuk Tampil Flawless Sepanjang Malam Tahun Baru
-
7 Sepatu Hiking Lokal yang Lebih Murah dari Salomon, Mulai Rp200 Ribuan
-
Merawat Kehidupan Nelayan, Dari Keselamatan di Laut hingga Kesejahteraan Keluarga