Suara.com - Indonesia memiliki ragam suku dan budaya yang begitu kaya, yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Karenanya, begitu banyak calon pengantin yang memilih menggunakan konsep tradisional saat ingin menikah dengan mengusung suku dan budaya asalnya.
Menurut Resti Nendia, Direktur Utama Nendia Primarasa, salah satu jasa catering dan paket pernikahan yang berbasis di Jakarta, Jawa, Minang dan Sunda adalah tiga suku yang paling banyak digunakan oleh pasangan pengantin ketika ingin menikah.
"Tiga suku itu memang paling banyak. Karenanya, vendor-vendor yang menyediakan spesialis Jawa, Minang dan Sunda juga banyak. Sehingga mencarinya tidak terlalu sulit dan harga yang ditawarkan pun tidak semahal untuk suku lain," ungkap dia di Gebyar Pernikahan Indonesia (GPI), Jumat (20/1/2017).
Lanjut dia, jika calon pengantin ingin menikah dengan mengusung suku atau adat lain, biasanya lebih mahal, contohnya Bali.
Hal ini, kata Resti, dipengaruhi permintaan adat di luar tiga adat tadi yang terbilang sedikit. Sehingga, vendor yang menyediakan dekorasi dan perank-pernik pernikahan bernuansa Bali cukup sulit ditemui.
"Semakin yang menggunakan sedikit, maka akan menjadi lebih mahal. Vendornya akan lebih langka. Misalnya Bali, mulai dekorasi pelaminannya sendiri biayanya lebih mahal. Nggak semua vendor perias bisa merias pengantin Bali. Jadi, pake vendor yang khusus dan lebih eksklusif," jelas dia.
Tak hanya Bali, calon pengantin yang ingin menggunakan adat atau suku lain seperti Makassar, Palembang hingga Aceh juga harus mengalami hal serupa. Malah, kata Resti, perbedaan menggunakan adat yang belum umum digunakan ini bisa mencapai Rp15 juta.
"Tergantung paketannya. Kalau ambil yang gedung standar, bisa dikenakan banyak biaya, perias, musik, dekorasi. Kalau yang gedung plus dan eksluaif, adat apapun sudah include," tutup dia.
Berita Terkait
-
Rahasia Pakaian Adat Prabowo di HUT RI ke-80: Provinsi Mana yang Dipilih?
-
Heboh di Medsos, Gibran Kena Kritik karena Diduga Pakai Baju Adat Papua untuk Wanita di Upacara HUT Ke-79 RI
-
Adu Gaya Menantu Presiden Pakai Baju Bodo di IKN: Annisa Pohan yang Elegan vs Erina Gudono yang Ceria
-
Menteri AHY Menangkan Busana Adat Terbaik pada Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih
-
38 Nama Pakaian Adat Indonesia untuk Upacara 17 Agustus
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kabur dari Jakarta: Mengapa Kota Mandiri di Pinggiran Kini Jadi Rebutan Kaum Urban?
-
3 Rekomendasi Masker Rambut Andalan agar Lebih Sehat: dari Tipis Jadi Tebal!
-
Solidaritas Pasca-Banjir Bali, Merek Lokal Ini Ulurkan Bantuan untuk Ringankan Duka Warga
-
Peran Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya di MOP Beauty, Duduki Jabatan Vital
-
Cara Membersihkan Baju Putih Kelunturan, Modal Bahan Sederhana di Rumah
-
5 Rekomendasi Krim Malam Terbaik Mengandung Niacinamide, Bangun Tidur Kulit Lebih Cerah!
-
Lifestyle Terpopuler: Alasan Tasya Farasya Cerai, Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Digunjing
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil dengan Sekarang, Hasil Natural Bikin Mewek
-
Beda Kekayaan Widiyanti Putri Wardhana dan Ni Luh Puspa, Menteri vs Wakil Menteri Pariwisata
-
Tolak Penawaran Jadi Menpora, Begini Rekam Jejak Karir Raffi Ahmad Sedari Muda