Suara.com - Lunch Actually Group dan Setipe.com merayakan resepsi pernikahan mereka hari ini, setelah resmi diumumkan di awal bulan yang sama. Kerja sama ini direalisasikan setelah 'berkencan' selama setahun lebih, dibangun dengan landasan komitmen membantu para lajang menemukan dan merealisasikan ekspektasi atas diri pasangan, sehingga kualitas hidup yang lebih baik dapat diwujudkan.
Komitmen tersebut juga didasari studi Grant and Glueck Study yang dilakukan Harvard selama lebih dari 80 tahun. Bahwa kualitas relasi, baik dengan teman, sahabat, keluarga maupun pasangan hidup, merupakan faktor terpenting dan paling berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Kualitas hubungan ini yang menjadi faktor penting dalam menentukan kesehatan fisik dan psikologis seorang individu.
Fakta lain juga muncul. Belum menemukan pasangan yang tepat selalu menjadi alasan banyak orang di kota-kota besar memilih tetap melajang.
Berdasarkan studi yang dilakukan Lunch Actually Group (2015), beberapa alasan yang dipilih oleh responden yang masih lajang, di antaranya sibuk dengan kehidupan pekerjaan, membuat susah mendapatkan orang yang diinginkan.
"Ini yang menjadi alasan Lunch Actually Group bekerja sama dengan Setipe.com. Kami sangat ingin membantu para lajang di Indonesia bukan hanya sebatas menemukan pasangan yang tepat, tapi juga mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik lagi pada jangka panjang," ungkap Violet Lim, CEO Lunch Actually Group.
Lunch Actually Group, premium dating service terbesar dan terdepan di Asia selama 13 tahun, didirikan oleh Violet, yang juga menjadi orang Asia pertama yang mendapat sertifikat resmi dari Matchmaking Institute New York.
Atas dasar rasa rindu dan komitmen membantu para lajang menghemat waktu dan usaha dalam mencari pasangan, biro jodoh offline Lunch Actually terlebih lagi hanya mempertemukan mereka yang benar-benar serius dan cocok.
Misi tersebut dimiliki juga Setipe.com, kemudian memunculkan chemistry di antara keduanya. Setipe.com yang merupakan online dating lokal yang diluncurkan pada tahun 2014, sudah berhasil menikahkan lebih dari 200 pasangan di Indonesia. Peran 'mak comblang' di sini berupa sistem algoritma, yang hanya memperkenalkan anggota jika memiliki nilai kecocokan tinggi berdasarkan tes untuk mengenali kepribadian mereka.
"Kami memiliki komitmen serta visi dan misi yang seirama. Inilah alasan utama yang membuat kami memutuskan untuk melangkah bersama dengan tujuan membantu para lajang untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik melalui hubungan percintaan yang baik dan sehat," ujar Violet.
Memadukan layanan kencan online dan offline, Lunch Actually Group dan Setipe.com yakin ini menjadi jawaban bagi para lajang di Indonesia yang mencari pasangan serius. Metode ini menggabungkan cara 'konvensional' secara modern, di mana kriteria yang diinginkan dapat diterjemahkan dengan sangat personal, dan alat algoritma yang memperhitungkan kecocokan dapat membantu mempercepat prosesnya.
"Ini sesuai dengan karakter lajang Indonesia yang masih lekat dengan budaya Timur, namun sudah mengadopsi tren modern lewat digital," jelas Razi Thalib, Founder dan CEO Setipe.com.
Lebih lanjut, Country Head Lunch Actually Indonesia itu memaparkan, dengan pengalaman dan reputasi Lunch Actually Group dan Setipe.com yang telah sukses menjodohkan banyak anggota hingga ke pernikahan, dia optimis kerjasama keduanya dapat lebih mempunyai nilai tambah bagi para lajang dalam menemukan pasangan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Apalagi, kecocokan antar dua pribadi dalam satu hubungan adalah awal yang sangat menentukan semuanya. Menurutnya terpenuhinya kebutuhan serta ekspektasi seseorang dalam mencari pasangan menjadi landasan penting untuk membangun sebuah hubungan.
"Hubungan yang sehat untuk jangka waktu yang panjang dapat terwujud jika ada kecocokan satu sama lain. Namun terkadang untuk beberapa orang masih sulit menentukan apa yang menjadi kebutuhan dan apa keinginan mereka. Untuk itulah layanan kencan ini hadir, agar para lajang lebih membuka diri dan lebih mengenal diri mereka sendiri dalam mencari pasangan," tutup Razi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka