Suara.com - Wangsa Jelita. Di kalangan perempuan, merek ini telah menjadi 'top of mind' untuk produk perawatan tubuh buatan lokal dengan bahan-bahan natural. Di balik nama Wangsa Jelita, ada sosok Nadya Saib yang bersahaja dan tak pernah lelah mendorong perempuan Indonesia meraup kesuksesan seperti dirinya.
Pada konferensi WomenWill yang diadakan Google Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu, Nadya membagi pengalamannya membangun bisnis yang hanya bermodalkan dana Rp1,5 juta pada awal 2008 lalu.
Tak sendiri, Nadya menggandeng Fitria Muftizal dan Amirah Alkaff, rekan kuliahnya semasa menimba ilmu farmasi di Institut Teknologi Bandung.
"Aku pengin banget punya usaha kecantikan, dan ini juga yang membuat aku ambil jurusan farmasi pas kuliah. Bersama Fitri dan Amirah, aku bikin usaha sabun natural yang dulu namanya belum Wangsa Jelita tapi Sapo," ujar Nadya pada Suara.com, beberapa waktu lalu.
Embel-embel sabun natural memang sengaja ditonjolkan Nadya dalam produk Wangsa Jelita. Pasalnya, tak sedikit produk perawatan tubuh yang memiliki cap natural meski sebenarnya tidak 100 persen alami.
"Kita menyadari penggunaan label natural itu belum ada aturannya di Indonesia. Kita pernah iseng beli sabun apel, tapi pas cek bahan-bahan yang digunakan tidak ada yang natural," ujar perempuan kelahiran 1987 silam ini.
Tak mau mengelabui konsumen dengan jebakan 'natural', dia benar-benar fokus menggunakan bahan alami dalam pembuatan produk Wangsa Jelita. Meski begitu, Nadya tak memungkiri tetap menggunakan bahan kimia dalam produknya, yaitu air.
"Kita akhirnya bikin sabun natural apel sebagai produk pertama, dan memang benar-benar terbuat dari apel," tambah dia.
Hingga akhirnya pada 2009, Nadya dan ketiga temannya memilih nama Wangsa Jelita untuk mewakili produk kecantikan yang dibuatnya. Nama Wangsa Jelita diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti bangsa yang jelita sesuai dengan fokus bisnis mereka di bidang kecantikan.
Memulai dari produk sabun mandi, kini Wangsa Jelita telah berkembang menjadi beragam produk lain terdiri dari lotion, body butter, body scrub, body mist, beauty oil, beragam produk perawatan rambut hingga wajah. Selain di Bandung, gerai Wangsa Jelita bisa ditemukan di Jakarta dan Bali.
Perempuan kelahiran Balikpapan inipun memaparkan, tidak melakukan 'animal testing' seperti yang masih dilakukan beberapa produk kecantikan lainnya. Dia langsung menguji efektivitas produknya pada lingkaran terdekat, baik teman maupun keluarga.
"Kalau animal testing, belum tentu di manusia cocok. Sedangkan kalau langsung kita uji coba di kulit, bisa terlihat manfaatnya benar-benar terasa atau tidak. Masi juga ingin mendapat masukan yang jujur agar produk kammi benar-benar berkualitas," ungkap dia.
Yang membedakan Wangsa Jelita dengan produk kecantikan lain, kata dia, orientasi yang tak hanya mengejar keuntungan. Sesuai tagline 'with social impact' yang digaungkannya, Wangsa Jelita juga berkontribusi dalam memberdayakan beberapa kelompok petani.
Dia berkisah, saat akan mencari varian lain dari sabun alami yang akan dibuat Wangsa Jelita, mereka bertemu dengan kelompok petani mawar. Padahal, mulanya mereka berpikir akan bekerjasama dengan petani stroberi yang memang banyak ditemukan di Bandung.
"Saat itu kami terbuka mata, karena mawar itu penjualannya mengikuti momen. Ada beberapa waktu yang hasil panen mereka tidak terjual sama sekali. Akhirnya kita memutar otak, dan memutuskan untuk menggandeng petani mawar di Lembang agar hasil panennya bisa kami beli," ujar Nadya.
Pertemuannya dengan petani mawar benar-benar mengetuk hati Nadya dan kedua temannya untuk menjadikan Wangsa Jelita sebagai bisnis sosial. Tercatat, lima komunitas berbeda yang digandeng Wangsa Jelita, salah satunya pengrajin UKM yang bertanggungjawab dalam pengemasan produk.
"Kami memilih pengrajin rumahan untuk mengemas produk Wangsa Jelita ketimbang pabrik besar. Hal ini membuat Wangsa Jelita lebih bermanfaat tidak hanya untuk kami dan pelanggan tapi juga pengrajin UKM," ujar dia.
Di era perkembangan teknologi seperti saat ini, Nadya pun berujar, pemanfaatan teknologi seperti website, media sosial, dan mesin penelusuran sangat penting untuk membuat bisnisnya bertahan. Apalagi, kini masyarakat lebih senang membeli secara online dibandingkan mendatangi langsung di toko.
"Punya e-commerce itu sama kayak rumah kedua kami, di mana orang-orang bisa tahu promosi Wangsa Jelita, informasi produk dan kemudahan bagi mereka untuk membeli. Kami juga memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Begitu juga dengan Google Analytic dimana aku bisa tahu siapa customer aku dan mendapatkan insight untuk strategi berikutnya," tambah dia.
Untuk menularkan kesuksesannya pada perempuan muda di Indonesia, Nadya juga disibukkan sebagai pembicara di berbagai seminar dan membuat kelas bertema empowerment bekerjasama dengan British Council.
"Awal tahun ini aku baru mulai bikin kelas empowerment untuk mengedukasi perempuan dalam hal soft skill agar bisa tampil percaya diri dan bisa berhasil di bidang yang sedang digeluti. Intinya perempuan juga bisa sukses kok," imbuh dia.
Nadya pun berharap Wangsa Jelita bisa tumbuh menjadi sebuah dinasti, yang tak hanya memproduksi produk kecantikan tapi juga diwujudkan dengan cara yang cantik yakni dengan menebar manfaat pada komunitas lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
7 Fakta Kereta Rata Pralaya, Pusaka Kraton Solo untuk Pemakaman Pakubuwono XIII
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik Pigmented untuk Kulit Sawo Matang, Mulai Rp50 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Azarine Mengandung Vitamin C untuk Kulit Remaja Berjerawat
-
Urutan Skincare Cowok Remaja hingga Dewasa Muda Biar Wajah Cerah: Ini Rekomendasinya
-
3 Zodiak Paling Beruntung soal Asmara di November 2025, Cinta Lagi Manis-manisnya
-
6 Model Frame Kacamata yang Stylish dan Keren di 2025, Mana Pilihanmu?
-
Kapan Jumat Kliwon Bulan November 2025? Catat Ini Tanggalnya