Suara.com - Pernikahan merupakan salah satu prosesi suci dan sakral, di mana sepasang kekasih akan menjadi sah dan halal dalam menjalani sebuah rumah tangga.
Karenanya, ada beberapa ketentuan dan syarat sah yang harus dilakukan oleh calon mempelai lelaki dan perempuan saat melakukan pernikahan.
Tapi, nampaknya semua itu tak berlaku bagi pasangan yang melakukan sebuah pernikahan humanis. Ya, pernikahan ini merupakan upacara pernikahan non-religius yang membebaskan melakukannya dengan cara yang Anda inginkan, menikah di manapun yang Anda mau dan, kapan pun yang Anda bisa.
Dalam upacara pernikahan humanis, tidak ada syarat baku yang harus dilakukan pengantin, tidak ada naskah yang ditetapkan dan terserah pada pasangan untuk memutuskan bagaimana bentuk pernikahan mereka.
Anda tidak harus menjadi seorang humanis untuk memiliki upacara pernikahan humanis. Pernikahan ini memamg hanya berfokus pada pasangan dan hubungan mereka, serta apa yang mereka hargai selama ini.
Humanis melihat hubungan yang merupakan tujuan jangka panjang mereka. Inilah yang menjadi alasan mereka untuk berusaha sekuat tenaga memperjuangkan hubungan tersebut. Mereka percaya, dasar pernikahan dibangun oleh dukungan, kesetaraan, dan kejujuran.
Jadi menurut mereka, pihak yang ingin menikah bebas untuk mengatur hari istimewanya dan memilih kata-kata mereka sendiri dalam upacara pernikahan, yang mewakili hubungan mereka. Upacara pernikahan humanis memungkinkan orang untuk memiliki upacara yang unik dan bermakna yang benar-benar dirancang sendiri oleh pasangan, dan tidak melibatkan hal-hal yang religius.
Mereka juga bebas menggelar pernikahannya, seperti di luar rumah, atau dimanapun yang mereka mau, khususnya, di tempat-tempat yang tidak memiliki izin untuk pernikahan sipil. Misalnya di pantai, di hutan, di rumah orangtua, di sebuah kastil, baik itu area pribadi atau publik, di dalam rumah atau di luar rumah.
Pernikahan humanis bisa mengikuti format khas atau sesuatu yang berbeda. Ini benar-benar merupakan keputusan Anda untuk pesta pernikahan Anda. Pernikahan ini juga sangat fleksibel, terdapat pula orang yang memimpin upacara tersebut, seperti pastor, tapi mereka menyebutnya dengan 'selebran'.
Beberapa orang yang telah melakukan pernikahan, namun belum merayakannya bersama keluarga dan teman, juga banyak yang memilih pernikahan humanis untuk merayakannya. Di Inggris, Wales dan Irlandia Utara, pernikahan kuno bahkan tidak diakui secara hukum, sehingga pasangan harus pergi ke kantor register untuk mengurusnya sebelum atau sesudah pernikahan humanis mereka.
Di Skotlandia upacara humanis diakui dalam hukum. Untuk memiliki pernikahan seorang humanis, seseorang perlu menemukan selebran, dan berhubungan dengan mereka tentang apa yang Anda inginkan dalam upacara Anda.
Upacara pernikahan humanis mungkin akan memakan waktu dan kerja keras lebih banyak daripada sebuah pernikahan religius. Anda bisa menghabiskan biaya antara 350 sampai 1000 poundsterling (sekitar hampir Rp6 Juta sampai Rp17 juta) untuk upacara pernikahan ini, dan tergantung juga pada selebran yang Anda pilih.
Biaya ini sudah termasuk membayar selebaran untuk merencanakan dan mendiskusikan upacara pernikahan Anda, menyusun dan mengedit naskah, kehadiran di acara latihan, biaya untuk hari 'H' dan salinan naskah upacara.
Pernikahan humanis juga bisa dilakukan untuk perkawinan sesama jenis. Anda bisa menulis 'janji pernikahan' Anda sendiri atau selebran dapat memberi Anda beberapa contoh 'janji pernikahan'.
Berikut contoh struktur upacara pernikahan humanis dilansir metro.co.uk:
1. Kedatangan pasangan (secara individu atau bersama)
2. Perkenalan dan ucapan selamat datang
3. Kata-kata tentang cinta dan komitmen dari perspektif non-religius
4. Membaca atau puisi
5. Cerita pasangan, mulai dari bagaimana mereka bertemu, rasa cinta mereka, saling berharap untuk masa depan
6. Apa arti pernikahan bagi pasangan tersebut
7. Membaca, puisi atau nyanyian
8. Membaca janji pasangan atau sumpah pernikahan sendiri
9. Tindakan simbolis yang berarti
10. Pertukaran cincin
11. Ucapan sesudah menikah
12. Menyampaikan harapan satu sama lain
13. Penutup dan melepas pasangan berangkat bulan madu
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
-
5 Cara Membedakan Sepatu Puma Speedcat Asli dan KW dari Tampilannya
-
Tembus Rp1 M? Harga Cincin Lamaran Syifa Hadju dari El Rumi Jadi Sorotan
-
Silsilah Keluarga Putri Tanjung, Rumah Tangganya dengan Guinandra Jatikusumo Diisukan Retak
-
Apa Pekerjaan Guinandra Jatikusumo? Rumah Tangganya dengan Putri Tanjung Dikabarkan Retak
-
Kisah Keluarga Syifa Hadju, Ibunya Sempat Berjuang Jadi Single Parent
-
OTW Jadi Mantu Maia Estianty, Pendidikan Syifa Hadju Tak Kalah Mentereng dari El Rumi
-
Profil Toni Permana: Pembuat Paving Block dari Sampah, Kini Dilirik Ferry Irwandi
-
Harta Kekayaan Putri Tanjung Pernah Terungkap di LHKPN, Capai Rp 5 M Tanpa Utang
-
Suami Tuntut Chikita Meidy Kembalikan Mahar, Memangnya Boleh dalam Islam?