Suara.com - Teknologi seakan sudah menguasai setiap hal dari kehidupan kita. Jarak antara fisik dan emosional antar manusia semakin meningkat, yang menyebabkan satu kondisi yang dinamakan "mendambakan sentuhan".
Kelaparan di sini bukanlah nafsu atau keinginan tidur dengan seseorang. Ini murni, perasaan rindu seseorang untuk disentuh, dekat secara fisik oleh orang yang mereka cintai, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama.
Berikut, efek negatif dari "mendambakan sentuhan" atau "mendambakan kulit" yang dilansir dari Boldsky:
Kesepian
Statistik mengklaim bahwa setiap tiga dari empat orang cenderung mengalami kekurangan semacam ini dalam kehidupan mereka. Ini membuat kesepian telah meningkat.
Berpisah
Setelah berpisah, merasakan kekosongan adalah wajar. Terutama saat kita merindukan pelukan atau sentuhan orang yang kita cintai. Juga, orangtua yang biasa mengurus bayi mereka, mungkin akan mulai kehilangan bayi saat mereoa tumbuh besar dan mulai bersekolah.
Dengan cara yang sama, "mendambakan sentuhan" meningkat saat seseorang kehilangan sentuhan cinta dari orang yang mereka cintai.
Depresi
"Mendambakan sentuhan" merupakan masalah serius karena secara bertahap dapat menyebabkan depresi, stres, frustrasi, kesepian dan kesehatan menjadi buruk, jika tidak ditangani dalam jangka panjang.
Kehidupan sosial
Mereka yang terkena "mendambakan sentuhan" dalam waktu yang sangat lama bisa gagal mengembangkan ikatan sosial yang baik, hubungan dan mungkin juga gagal mengekspresikan emosinya.
Teknologi
Jika Anda menjalin hubungan, dan terlalu mengandalkan koneksi telepon, ini secara bertahap bisa meningkatkan jarak. Kebutuhan untuk saling menyentuh harus dipenuhi secara berkala.
Sentuhan cinta
Bila orang yang Anda cintai menyentuh Anda, sensasi yang tercipta dalam pikiran Anda dapat memberikan dampak yang besar pada kesehatan, kesejahteraan dan kehidupan Anda secara keseluruhan. Hal itu membuat Anda merasa aman dengan menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan kadar hormon merasa baik.
Konsekuensi
Jika seseorang kehilangan sentuhan cinta terlalu lama, dia mungkin akan mengalami agresi atau dapat menutup diri dari orang lain dan mungkin bersikap antisosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
5 Pilihan Parfum Mykonos Aroma Musk Maskulin Harga di Bawah Rp 100 Ribu
-
Sebut Wasit Ma Ning Hancurkan Impian 270 Juta Masyarakat, Apakah Cristian Gonzales Sudah Pensiun?
-
Rasa Sultan Menu Restoran Dearly Joshua Pacar Ari Lasso: Nasi Campur Seporsi Rp80 Ribu?
-
Mengenal Teknologi Hyper-Bond Wonderskin untuk Tampilan yang Menyatu di Kulit
-
Rahasia Kawah Ijen Terungkap: Panduan Lengkap 2025 untuk Pengalaman Terbaik dan Teraman
-
Mitos Selasa Kliwon, Benarkah Keramat? Sara Wijayanto Gelar Ritual Khusus di Hari Itu
-
7 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Flek Hitam Sekaligus Bikin Wajah Cerah
-
5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
-
9 Krim Pemutih Wajah yang Aman, Terdaftar BPOM, dan Terbukti Efektif
-
Denada Punya Berapa Rumah? Jual Aset Lagi, Kondisi Rumah yang Mau Dijual Jadi Sorotan