Suara.com - Pemilihan tekstil atau kain merupakan hal penting bagi industri fesyen. Untuk mendapatkan tekstil berkualitas, kebanyakan retail atau desainer Indonesia membelinya dari luar negeri, karena diyakini memiliki produk lebih unggul dibandingkan produk dalam negeri.
Namun, ternyata hal ini disanggah perusahaan tekstil Lucky Textile. Chief Designer PT Lucky Print Abadi, Dofa Hapsari, mengungkapkan saat ini industri tekstil dan garmen di Indonesia mengalami peningkatan. Banyak brand atau desainer yang kini beralih pada produk tekstil lokal.
Ini terbukti dari keberhasilan Lucky Textile yang memiliki berbagai klien, mulai dari traders dan multinational brand seperti Uniqlo, H&M, Ikea, GAP, Tom Tailor, dan masih banyak lagi.
"Sedangkan brand-brand Tanah Air yang menggunakan tekstil dari kami pun terus berkembang. Kami banyak berkolaborasi dengan berbagai macam pabrik lain maupun desainer. Brand-brand tekstil Indonesia lagi bagus, tapi kita juga harus terus menawarkan sesuatu yang beda," ungkap Dofa dalam acara Lucky Trend Forecast Fall Winter 2018/2019 di Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (29/8/2017).
Hingga saat ini, Lucky Textile juga berhasil membina hubungan baik dengan klien dari beberapa negara seperti Amerika, Australia, Asia Tenggara, Eropa hingga Amerika Selatan.
Menurut Dofa, pihaknya terus melakukan sejumlah survei terhadap kualitas produk tekstil. Kapasitas produksi per bulan bahkan mencapai 1,7 juta yard. Produksi meliputi celup, printing, dan spesial efek. Para desainer pun sudah semakin mengakui kualitas tekstil lokal.
General Manager Commercial PT. Lucky Print Abadi, Uhandanny, memaparkan alasan brand dan desainer fesyen kini mulai beralih pada industri tekstil dalam negeri, karena harga yang lebih murah dibandingkan produk tekstil impor.
Selain itu, lanjut dia, kebanyakan industri tekatil dalam negeri bisa dibeli dalam kuantitas yang lebih kecil dan kualitas yang juga tak kalah dengan produk impor.
"Klien bisa membeli di kita, jika hanya butuh bahan yang sedikit. Misalnya 20 meter, kita sudah bisa jual ke klien. Meskipun harganya memang lebih mahal, dibandingkan saat mereka membeli dengan kuantitas yang banyak," tutup Uhandanny.
Baca Juga: Inspirasi Kain untuk Musim Semi dan Dingin 2018
Berikut, video pergelaran fashion show Lucky Trend Forecast Fall Winter 2018/2019:
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal