Suara.com - Seks merupakan dua sisi mata uang. Di satu sisi seks memberi kepuasan namun di sisi yang lain seks dapat mendatangkan kekhawatiran umunya bagi kaum hawa yang merasakan rasa nyeri saat berhubungan.
Data menunjukkan bahwa 1 dari 4 perempuan mengalami rasa nyeri saat berhubungan seks. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan dispareunia.
Ada dua tipe utama dispareunia yang kerap dirasakan kaum hawa. Pertama rasa sakit di lubang vagina ketika berhubungan seks dan kedua, rasa sakit yang terasa lebih dalam biasanya berada di sekitar panggul atau perut bagian bawah.
Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan dispareunia, berikut beberapa diantaranya, seperti dilansir laman The Sun.
1. Stres
Saat perempuan merasa cemas, tidak hanya otot-otot di sekitar vagina menjadi kencang, tapi juga membuat penetrasi menjadi sulit dan menyakitkan. Mengobati kecemasan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan trauma yang dirasakan kaum hawa saat bercinta.
2. Infeksi
Ini adalah alasan umum lainnya yang menjadi penyebab ketidaknyamanan selama atau setelah berhubungan seks. Infeksi di sekitar lubang vagina, dapat membuat kulit sensitif dan rapuh, menyebabkan retakan di jaringan, dan terkadang memicu pendarahan.
3. Kondisi kulit
Setiap masalah kulit yang berada di area genital dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks. Ini bisa termasuk kondisi seperti eksim, dermatitis atau psoriasis. Mengobati dengan krim topikal biasanya dapat mengatasi kondisi ini.
4. Endometriosis
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan haid menjadi sangat menyakitkan, tapi juga bisa memicu rasa nyeri saat berhubungan seks. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan.
5. Obat-obatan
Beberapa obat termasuk kontrasepsi, obat jerawat, dan antidepresan dapat menyebabkan seks menjadi tidak nyaman. Hal ini biasanya karena obat-obatan tersebut menurunkan tingkat pelumasan di area genital. Akibatnya vagina yang kering memicu rasa nyeri saat berhubungan seks.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow