Suara.com - Proses menggoreng makanan biasanya ada dua macam, yaitu ditumis dan menggoreng sambil direndam dalam minyak yang banyak (deep fry).
Selama proses menggoreng, minyak akan terserap ke dalam makanan dan terjadi pelarutan sebagian dari komponen makanan ke minyak goreng.
Anda harus mengetahui bahwa sara masak seperti ini sebenarnya buruk untuk kesehatan. Meski demikian Anda bisa menyiasatinya dengan memilih minyak goreng sehat.
Lantas, minyak goreng apa yang sehat? Berikut ulasan yang dihimpun hellosehat.com.
Ada beragam jenis minyak yang dapat dipakai untuk memasak. Kriteria minyak goreng yang baik adalah kandungan lemak jenuhnya berjumlah lebih sedikit dibandingkan dengan lemak tak jenuh yang ada dalam komposisi minyak tersebut.
Ketika memasak, minyak harus di bawah suhu tertentu agar tidak mengoksidasi dan menghasilkan radikal bebas. Banyak orang-orang yang menganggap bahwa minyak zaitun atau olive oil lebih sehat dibandingkan minyak goreng lainnya, benarkah?
Peneliti di Sfax University Tunisia melakukan penelitian dan membandingkan minyak yang cocok untuk menggoreng. Mereka membandingkan minyak zaitun dengan minyak jagung, minyak kedelai dan biji bunga matahari.
Riset ini dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry. Mereka mencatat perubahan fisik, kimiawi, dan nutrisi pada minyak saat dipanaskan dan dipakai untuk menggoreng makanan.
Pada saat dipanaskan, minyak bisa memproduksi zat yang beracun dan kandungan nutrisinya bisa hilang atau berubah. Penelitian ini bertujuan menemukan minyak yang paling sedikit mengalami perubahan nutrisi saat dipakai untuk menggoreng berulang kali.
Tim peneliti menggoreng kentang dengan 3 suhu dengan 4 jenis minyak berbeda, minyak zaitun, minyak jagung, minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari. Kentang digoreng dalam 3 suhu, 160 C, 190 C dan suhu 180 C.
Pengujian ini diulang 10 kali dengan minyak yang sama, dalam konsisi seperti rumah tangga umumnya. Cara berbeda dipakai untuk mengetahui perubahan minyak selama proses penggorengan.
Hasilnya menunjukkan bahwa jika dipakai untuk menggoreng, komposisi kimiawi minyak goreng secara umum akan stabil dibandingkan minyak biji-bijian. Sedangkan minyak zaitun ternyata adalah yang paling tahan terhadap oksidasi.
Asam lemak trans serta persentase total zat nutrisinya adalah yang paling sedikit berubah pada suhu 160 derajat C saat dalam proses penggorengan. Jadi kesimpulannya, minyak zaitun lebih bagus dibandingkan minyak biji-bijian untuk menggoreng.
Ini dikarenakan kualitas dan nutrisinya lebih baik atau tidak banyak mengalami perubahan. Sedangkan International Olive Oil Council menyatakan bahwa minyak zaitun ideal untuk menggoreng, namun harus dengan kondisi dan suhu yang tepat dan tidak terlalu panas.
Tidak ada perubahan struktur pada minyak zaitun, dan kandungan nutrisinya tetap awet dibandingkan dengan minyak lainnya. Bukan hanya kandungan antioksidannya saja, tetapi juga karena kandungan oleic acid yang tinggi.
Tips menggunakan minyak goreng agar tetap sehat
1. Jangan panaskan minyak goreng dengan suhu terlalu tinggi.
2. Gunakan secukupnya saja agar senyawa yang terbentuk dari pemanasan tersebut tidak berlebihan.
3. Sebelum memasukkan bahan yang akan digoreng, pastikan minyak goreng panas terlebih dulu agar proses memasak tidak terlalu lama berada dalam minyak.
4. Gunakan kertas atau tissue untuk mengalasi makanan yang telah digoreng agar kelebihan minyak dapat diserap oleh kertas atau tissue.
5. Agar senyawa yang terbentuk akibat pemanasan tidak menjadi banyak dan tidak menempel pada makanan, ada baiknya tidak menggunakan minyak bekas berulang kali.
6. Simpan minyak goreng pada tempat sejuk dan tidak terkena cahaya agar kandungan pada minyak tidak mengalami perubahan.
Minyak goreng sehat tidak berarti membuat Anda berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang di goreng. Tetap batasi untuk mengonsumsi makanan yang digoreng.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Viral 'Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat', Berapa Uang Belanja Ideal Menurut Islam?