Suara.com - Pergelaran "Grebeg Suran Baturraden" yang digelar Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi Kawasan Wisata Baturraden.
Dari pantauan di Lokawisata Baturraden, Banyumas, Minggu (15/10/2017), ribuan warga dan wisatawan tampak menyaksikan pergelaran "Grebeg Suran Baturraden" yang telah menjadi agenda wisata tahunan Dinporabudpar Banyumas yang digelar setiap bulan Sura (Muharam).
Selain di Lokawisata Baturraden, warga juga memadati sejumlah ruas jalan yang dilalui iring-iringan pembawa tenong untuk keperluan "Grebeg Suran Baturraden".
Salah seorang wisatawan, Yanto mengaku sengaja berkunjung ke Lokawisata Baturraden untuk menyaksikan agenda wisata tahunan itu.
"Sebenarnya sudah bagus tapi saya berharap ke depan bisa dikemas dengan lebih menarik lagi sehingga wisatawan makin banyak yang datang," kata dia yang berasal dari Cilacap.
Pergelaran "Grebeg Suran Baturraden" yang melibatkan berbagai elemen masyarakat termasuk 12 desa penyangga Kawasan Wisata Baturraden dimulai dari Bumi Perkemahan Wanawisata Baturraden.
Perwakilan dari setiap desa membawa puluhan tenong, sedangkan sebagian orang lainnya memainkan musik kentongan dan hadro.
Mereka berjalan beriringan menuju Lokawisata Baturraden yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Bumi Perkemahan Wanawisata Baturraden.
"Prosesi ritual diawali dengan Mangala Yudha diikuti barisan 'rontek' oleh anggota Karang Taruna Baturraden," kata Kepala Dinporabudpar Banyumas Asis Kusumandani.
Ia mengatakan barisan "rontek" diikuti dua gunungan hasil bumi setinggi 3 meter yang berisi sayur mayur, sembilan bahan pokok, dan buah-buahan.
Selain itu ada barisan pembawa tumpeng "robyong", tumpeng tri warna, dan "wedus kendhit" (kambing berwarna hitam dengan bulu berwarna putih melingkar di bagian perut dan punggung, red.) sebagai kelengkapan "Grebeg Suran Baturraden".
"Kegiatan ini sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas rezeki dan hasil bumi yang melimpah, yang diadakan setiap tahun pada bulan Sura," kata Asis.
Sesampainya di Lokawisata Baturraden, seluruh sesaji yang diarak dari Bumi Perkemahan Wanawisata Baturraden didoakan oleh warga yang dipimpin oleh sesepuh masyarakat setempat, Muhayat.
Selain memanjatkan puji syukur kepada Tuhan, warga juga mengharapkan agar seluruh masyarakat Banyumas khususnya yang tinggal di sekitar Gunung Slamet selalu diberikan keselamatan.
Usai berdoa, dua gunungan hasil bumi diperebutkan oleh warga, sedangkan makanan dalam takir yang dibawa dengan tenong dimakan bersama peserta "grebeg suran".
Sementara tumpeng "robyong" dan tumpeng tri warna dilarung di Sungai Gumiwang.
Kegiatan "Grebeg Suran Baturraden" diakhiri dengan penyembelihan "wedhus kendhit" di kompleks petilasan Baturraden.
Terkait dengan pergelaran tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan prosesi "Grebeg Suran Baturraden" merupakan tradisi budaya sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan.
"Tenong yang berisi takir mempunyai makna 'nata ing pikir' yang berarti membuat pikiran menjadi tenteram dan menghilangkan 'sebel puyeng'. Dengan kegiatan ini, semoga masyarakat Banyumas khususnya Baturraden diberi kesehatan, kesabaran, panjang umur, sejahtera, dan bahagia dunia akhirat," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal