Suara.com - Tiga orang Indonesia dengan latar belakang berbeda, yaitu seorang guru dan atlet softball-- Mila Ayu Hariyanti, seorang pelatih olahraga panjat-- Tri Hardiyanto, dan mantan Menteri Pertanian periode 2004-2009 sekaligus pengajar, Anton Apriyantono, bersama-sama memiliki tekad menaklukan tujuh puncak tertinggi yang tersebar di Indonesia.
Ketujuh puncak tersebut adalah Gunung Bukit Raya, Gunung Kerinci, Gunung Semeru, Puncak Cartenxs Pyramid di Papua, Gunung Binaiya, Gunung Rinjani, dan Puncak Rantemario di Sulawesi.
Ketua ekspedisi 7 Summit in 100 Days, sekaligus salah satu pendaki, Anton Apriyantono mengatakan, jika kegiatan tersebut merupakan bagian dari usaha mengkampanyekan pariwisata pendakian gunung di Indonesia, sekaligus mengumpulkan data-data dan kondisi terkini di tujuh puncak tersebut.
"Kegiatan ini mempromosikan (gunung) bagi turis mancanegara. Banyak gunung, yang sayangnya, tidak dikelola dengan baik. Semoga ini juga bisa memberi saran kepada pemerintah," ucap Anton saat menghadiri acara konferensi pers acara '7 Summits in 100 Days' di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin, (9/10/2017).
Rencananya, ekspedisi tujuh puncak tertinggi di Indonesia tersebut juga akan memecahkan rekor sebelumnya, di mana pernah dilakukan juga namun dengan jangka waktu yang cukup panjang, yaitu selama tujuh bulan. Tim pendaki juga telah melakukan persiapan yang panjang sejak Februari 2017 lalu, baik berupa latihan fisik, teknik, maupun mental.
Menolak dikatakan sebagai ajang senang-senang, Anton yang kini berusia 58 tahun tahun ini mengatakan, jika salah satu agenda pendakian kali ini adalah mendorong pelestarian lingkungan serta bagian dari pembelajaran budaya dan penambahan ilmu dalam bidang ilmiah mengenai ekosistem di tujuh puncak tersebut.
"Setelah pendakian tahun ini, baru hasil dapat diolah pada 2018 nanti," papar Anton.
Berita Terkait
-
Ada "Groundbreaking" Dive Center di Festival Tanjung Lesung 2017
-
Tour De Moluccas Akan Jadi Event Pariwisata Bergengsi
-
Lumuri Rumah dengan Kotoran Kerbau dan Kawin Lari di Dusun Sasak
-
Menjelajahi Kebun Binatang Surabaya, Ikon Kota Pahlawan
-
"Ubud Village Jazz Festival 2017" Targetkan 3.500 Pengunjung
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Profil dan Karier Justin Kluivert, Anak Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Usai Diserbu Netizen?
-
Nadya Almira Sekarang Kerja Apa? Kasus Kecelakaan 12 Tahun Lalu Kembali Jadi Perbincangan
-
Tsubaki Blooming Gallery: Bukan Sekadar Pameran, Ini Cara Perempuan Indonesia Mencintai Diri
-
Langkah Membumi 2025: Gaya Hidup Sehat Bertemu Ekonomi Sirkular
-
5 Parfum Cewek Lokal yang Awet untuk Olahraga, Wangi Tetap Segar Meski Berkeringat
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Harmoni Manusia dan Alam, Tradisi Sedekah Bumi Jadi Inspirasi Pariwisata Berkelanjutan
-
5 Pilihan Parfum Mykonos Aroma Musk Maskulin Harga di Bawah Rp 100 Ribu
-
Sebut Wasit Ma Ning Hancurkan Impian 270 Juta Masyarakat, Apakah Cristian Gonzales Sudah Pensiun?
-
Rasa Sultan Menu Restoran Dearly Joshua Pacar Ari Lasso: Nasi Campur Seporsi Rp80 Ribu?