Suara.com - Perkembangan industri fesyen semakin menunjukkan geliat positif di Indonesia. Berdasarkan data dari survei Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor Ekonomi Kreatif berhasil menyumbang 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional pada 2016.
Dari data tersebut, fesyen berkontribusi sebesar 18,15 persen atau nomor dua terbesar setelah kuliner. Hal ini menunjukkan, masyarakat Indonesia mulai menyadari asyiknya berpenampilan menarik dan stylist.
Karena itu, tidak heran banyak desainer asal Indonesia yang berkarier hingga taraf internasional serta membuka rumah mode sebagai bentuk ekspresi karakter dari produk mode yang mereka kembangkan.
Bahkan fesyen juga telah menjadi pilihan karier bagi generasi muda di Indonesia. Sayangnya, geliat tersebut tidak dibarengi dengan pendidikan fesyen ataupun gelaran acara-acara fesyen yang lebih beragam.
"Penting bagi para calon penggiat industri fesyen di Indonesia untuk terekspos dengan banyak produk-produk fesyen yang beragam dan gelaran fashion show yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas serta membangun karakter desain mode mereka. Acara-acara yang ada sekarang masih terbatas sehingga membuat penggiat sektor ini membutuhkan lebih banyak even yang dapat memberikan pengetahuan fesyen terbaru sebagai inspirasi untuk berkarya," ungkap Direktur Utama Birlan Educational Journey, start-up yang bergerak di bidang jasa pendidikan fesyen, Ahmad Ghazi.
Berkaca pada kota yang telah menjadi rujukan mode dunia seperti Milan dan Paris, para penggiat industri kreatif di sana dapat dengan mudah mendapatkan eksposur terhadap tren-tren fesyen yang sedang dan akan berkembang.
Padahal Indonesia, khususnya Jakarta sendiri, katanya, tengah menikmati peningkatan tren dan antusiasme yang tinggi dalam industri kreatif ini. Maka dari itu, eksposur program atau acara fesyen yang bersandar internasional akan dapat melahirkan desainer-desainer baru yang lebih unggul.
"Melihat antusias generasi muda akan profesi di bidang fashion yang ternyata sudah tidak hanya didominasi oleh para lulusan sekolah mode, gelaran fashion yang sekarang sudah ada tidak cukup untuk membangun 'taste' serta standar mode yang terus berkembang di Indonesia. Sehingga, bentuk kelas berbagi, mengunjungi rumah mode ataupun kesempatan untuk melihat runaway internasional akan membantu para penggiat fashion di Indonesia untuk menemukan karakternya," lanjut Alex Lalisang, creative director yang sudah berkecimpung di industri fesyen selama lebih dari tujuh tahun dalam acara talk show bertajuk 'The Unglamorous Life of the Glams' di Jakarta baru-baru ini.
Masyarakat Indonesia Makin Melek Mode, Tapi Masih Kurang 'Panggung'
Baca Juga: Merek Ritel Online Ini Tuai Pujian Tampilkan Model Stretchmark
Perkembangan industri fesyen semakin menunjukkan geliat positif di Indonesia. Berdasarkan data dari survei Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf dan Badan Pusat Statistik atau BPS, sektor Ekonomi Kreatif berhasil menyumbang 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional pada 2016.
Dari data tersebut, fesyen berkontribusi sebesar 18,15 persen atau nomor dua terbesar setelah kuliner.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai menyadari asiknya berpenampilan menarik dan stylist. Maka tak heran jika saat ini banyak desainer asal Indonesia yang berkarier hingga taraf internasional serta membuka rumah mode sendiri sebagai bentuk ekspresi karakter dari produk mode yang mereka kembangkan.
Bahkan fesyen juga telah menjadi pilihan karier bagi generasi muda di Indonesia. Sayangnya, geliat tersebut tidak dibarengi dengan pendidikan fesyen ataupun gelaran acara-acara fesyen yang lebih beragam.
"Penting bagi para calon penggiat industri fesyen di Indonesia untuk terekspos dengan banyak produk-produk fesyen yang beragam dan gelaran fesyen show yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas serta membangun karakter desain mode mereka. Acara-acara yang ada sekarang masih terbatas sehingga membuat penggiat sektor ini membutuhkan lebih banyak even yang dapat memberikan pengetahuan fesyen terbaru sebagai inspirasi untuk berkarya”, ungkap Direktur Utama Birlan Educational Journey, start-up yang bergerak di bidang jasa pendidikan fesyen, Ahmad Ghazi.
Berkaca pada kota yang telah menjadi rujukan mode dunia seperti Milan dan Paris, para penggiat industri kreatif di sana dapat dengan mudah mendapatkan eksposur terhadap tren-tren fesyen yang sedang dan akan berkembang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
-
Link Download Logo dan Twibbon Hari Pahlawan 2025, Format PNG dan Vektor Gratis Siap Digunakan!
-
6 Shio Paling Hoki Hari Ini 10 November: Keberuntungan Datang, Rezeki Mengalir
-
Pahlawan Rumah Tangga: Kisah Dedikasi Tasker bTaskee di Hari Pahlawan
-
Ramalan Zodiak 10 November 2025: Panduan Asmara, Karier & Keuangan Anda
-
Biodata dan Agama Pandji Pragiwaksono: Didenda 48 Kerbau, 48 Babi, dan Rp2 Miliar
-
Apa Pekerjaan Pandji Pragiwaksono Sekarang? Dihukum Adat Toraja Bayar 96 Kerbau-Babi dan Rp2 M
-
4 Serum Mengandung Vitamin E untuk Lawan Radikal Bebas dan Tanda Penuaan
-
Ramalan Shio 10 November 2025: Ini 5 Shio yang Diramal Paling Beruntung Hari Ini
-
Ramalan Shio 10-16 November 2025, Siapa Saja yang Beruntung?