Makna Cerita Dari dialog singkat pelanduk dan biawak tentang halal dan haram itu mengandung makna atau sindiran yang cukup mendalam, baik dari tinjauan sosiologis dan agamais (religi) terutama ajaran Islam.
Pasalnya dalam tatanan masyarakat nusantara, tidak terkecuali di Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk mencapai sekitar empat juta jiwa dengan mayoritads beragama Islam, sejak zaman dulu terjadi pencemaran (kontaminasi) pola pikir dan sikap.
Pencemaran tersebut, tidak lagi membedakan atau memilah memilih pekerjaan/penghasilan, mana yang halal dan haram, seakan sama saja dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan.
Sebagai contoh pada tahun 1960-an di Indonesia ada yang namanya "Nalo" (Nasional Lotrai), dan "Porkas" dengan hadiah menggiurkan atas rekomendasi Menteri Sosial RI kala itu.
Kemudian beragam kegiatan lain bersifat gambling atau perjudian/untung-untungan, yang dilarang berdasarkan ajaran Islam.
Fenomena lain yang juga seakan untuk mengejar yang haram pun sulit, apalagi mendapatkan yang halal, sehingga terkesan menghalalkan segala cara, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Semua pihak tentu berharap, dari cerita rakyat Banjar Kalsel berjudul Pilanduk dan Biawak tersebut masyarakat dapat menyaring/membendung derasnya arus KKN yang bisa membuat masa depan negara dan bangsa Indonesia menjadi terpuruk.
Cerita rakyat Banjar tersebut sudah ada sejak berabad-abad lalu, yang semestinya tidak terjadi kisah serupa manakala kehidupan negara dan bangsa diharapkan berkah, selamat di dunia hingga alam akhirat.
Menurut penulis, ceritera "Pilanduk dan Biawak" tersebut sebuah pembelajaran dini agar generasi mendatang tidak menggandrungi pekerjaan atau pendapatan yang haram, terlarang baik berdasarkan hukum positif maupun norma-norma agama dan sosial.
Pasalnya bagi urang/masyarakat Banjar Kalsel tempo dulu cerita "Pilanduk dan Biawak" merupakan pengantar tidur bagi anak-anak mereka yang masih kecil atau usia di bawah lima tahun (balita). (Antara)
Berita Terkait
-
Menimbang Arah Baru Partai Berbasis Islam, Dari Ideologi ke Pragmatisme Kekuasaan
-
Cari Bedak Wudhu Friendly? Ini 5 Pilihan Halal yang Aman untuk Ibadah
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Heboh Gus Elham Cium Anak Kecil, Ini Hukum Mencium Anak yang Bukan Muhrim Menurut Islam
-
5 Sunscreen Terbaik Bersertifikat Halal, Muslimah Tak Perlu Was-Was
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Mawar: Tahan Lama, Wanginya Bikin Orang Terpikat
-
5 Jam Tangan Casio Wanita Terbaik yang Murah, Stylish, dan Anti Air
-
PMB 2026 Universitas BSI Dibuka, Bangun Karir dari Kampus yang Tepat!
-
Terpopuler: Ribka Tjiptaning Dipolisikan, Penyebab BLT Kesra Belum Cair
-
Siapa Saja Shio Paling Beruntung 14 November 2025? Ini 6 Daftar Lengkapnya
-
Benarkah Madu dan Sirup Maple Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya
-
5 Rekomendasi Lipstik Transferproof: Tahan Lama, Cocok untuk yang Suka Jajan
-
SPF Lebih Tinggi Pasti Lebih Baik? Ini 5 Mitos Sunscreen yang Ternyata Salah Kaprah
-
Jelajahi Pacitan: Panduan Lengkap Destinasi Wisata Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
4 Parfum Aroma Powdery yang Wajib Kamu Coba, Harga Mulai Rp100 Ribuan