Dia lantas pergi menemui Dr Esho dengan gambar versi dirinya yang sudah disunting di filter foto media sosial. Dr Esho, bagaimanapun, menolak untuk melakukan hal tersebut pada Natalie. Ia memanggilnya untuk konseling dan mengatakan bahwa dia membuat "kemajuan besar."
"Kami memiliki proses konsultasi, yang menilai kesesuaian pasien untuk melakukan prosedur dan kami tidak pernah melakukan perawatan pada hari yang sama, membiarkan pasien 'mendinginkan' otaknya dan benar-benar memikirkan pilihan mereka," Dr Esho menjelaskan.
Ini penting, kata dia, karena mereka diharapkan bisa bertindak berdasarkan dorongan hati. Selama konsultasi, ini adalah kunci yang tepat untuk mencari 'bendera merah' yang dapat mengindikasikan adanya dismorfia tubuh. Yang didasari dimana pasien memiliki pandangan tentang diri mereka dan hasil pengobatan mereka yang diharapkan sama sekali tidak realistis.
Kasus seperti Natalie harus memicu peringatan bagi praktisi etis manapun. Menjalani prosedur pada seseorang seperti ini, berarti dimulai dari perjalanan mereka di tempat mereka yang merasa tidak akan pernah bahagia. Mereka tentu membutuhkan dukungan psikologis.
Dr Esho percaya ada banyak faktor yang bisa diobati.
"Generasi hari ini tidak dapat melepaskan diri dari 'efek Truman' karena sejak lahir mereka dilahirkan di era platform sosial di mana perasaan harga diri mereka dapat didasarkan semata-mata pada jumlah 'suka' dan pengikut yang mereka miliki, yang terkait dengan seberapa bagus penampilan mereka atau betapa hebatnya gambar ini," ujar dia.
Gambar-gambar ini sekarang mudah diakses dan dinilai, sedangkan sebelumnya kita harus melihat gambar melalui majalah atau TV. Dia menambahkan, kita sekarang melihat diri kita dan orang lain setiap hari melalui platform sosial, membuat kita lebih kritis terhadap diri kita sendiri.
Dokter kosmetik tersebut mengatakan bahwa media sosial telah memperkuat dan mempercepat tren. Sekarang ada generasi perempuan dan lelaki yang lebih sadar secara visual daripada sebelumnya.
Baca Juga: Cantik Banget, Katrina Kaif Sampai Dituduh Operasi Plastik
Secara keseluruhan, semakin sedikit perempuan yang mencari prosedur kosmetik. Jumlah facelift yang dilakukan pada perempuan di 2017 turun hingga 44 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut sejumlah data baru dari British Association of Aesthetic Plastic Surgeons (BAAPS).
Menurut audit BAAPS 2017, lebih dari 28 ribu operasi kosmetik terjadi pada 2017. Angka ini 8 persen lebih rendah dari 2016 dengan jumlah 30.750. [Independent]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Promo Superindo Hari Ini: Panduan Hemat Belanja Mingguan November 2025
-
Dari Warung Kecil ke Mimpi Besar: Kisah Yuli Rahmawati yang Berjuang Demi Pendidikan Anak
-
Stop Gesekan di Kantor! 5 Langkah Empati untuk Menyatukan Ritme Kerja Antara Milenial dan Gen Z
-
7 Rekomendasi Lotion untuk Menghilangkan Belang, Bisa Kembalikan Warna Kulit Asli
-
Helmy Yahya Pengusaha Apa? Batal Jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Mengenal Tren Divorce Cake, Simbol Transisi dari Duka Jadi Perayaan
-
Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Online Lewat JMO
-
7 Sepatu Lokal Paling Mahal dengan Kualitas Import untuk Pengusaha Muda
-
Blue Origin Sukses Luncurkan Misi Mars, Gendong 2 Wahana Antariksa NASA
-
Biodata dan Agama Rully Anggi Akbar, Suami Boiyen Punya Pekerjaan Mentereng