Suara.com - Karier yang tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan perlu dikoreksi dengan jeli. Kondisi ini bisa saja sebagai pertanda bahwa karier sudah mentok. Posisi karyawan yang sering stagnan biasanya disebabkan karena hasil kerja yang kurang maksimal. Bisa juga karena kurang kreatif saat bekerja.
Situasi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena kondisi ini sangat berpengaruh pada masa depan Anda kelak.
Agar perjalanan karier bisa terus menanjak, saatnya lakukan 6 hal ini.
Mengoreksi Diri
Perkembangan karier seseorang biasanya ditentukan orang itu sendiri. Inilah yang menjadi bahan perenungan Anda jika merasa perjalanan karier sudah mentok. Coba tanyakan dalam hati, “Apakah saya sudah memberikan kontribusi penuh terhadap perusahaan?” Jika jawabannya belum, bisa jadi hal ini yang menyebabkan Anda merasa perjalanan karier sudah mentok.
Sebelum menyalahkan perusahaan atas mentoknya perjalanan karier, cobalah mengoreksi diri sendiri terlebih dulu. Selidiki kekurangan yang ada dalam diri Anda dan perbaiki kekurangan tersebut. Ubah kekurangan menjadi kelebihan yang dapat membuat karier melejit di perusahaan.
Menyusun Strategi Kerja Baru
Jika sudah mengetahui letak kekurangan dalam diri sendiri, sekarang saatnya untuk menyusun strategi kerja yang baru. Strategi kerja baru merupakan bentuk perubahan pada metode kerja yang Anda lakukan selama ini. Hal ini dapat meliputi berbagai macam aspek. Mulai dari jam bangun pagi, jam berangkat kerja, cara bekerja, hingga lain sebagainya.
Dalam menyusun strategi kerja, selipkan setidaknya tujuan yang hendak Anda capai pada hari ini. Fokus pada tujuan yang sudah ditetapkan dan berikan kontribusi maksimal saat bekerja. Kalaupun strategi kerja tiba-tiba berubah di tengah jalan, lakukan penyesuaian secepat mungkin agar tujuan pada hari ini tetap kesampaian.
Belajar Meningkatkan Kompeten
Karier seseorang bagaikan pergerakan ombak, kadang naik kadang turun. Hal yang sama terjadi saat meniti karier. Apa yang sudah Anda tetapkan tidak selamanya berjalan mulus. Ada saja hambatan yang akan menghambat perjalanan karier.
Inilah sebabnya kenapa Anda perlu terus belajar dan belajar untuk lebih kompeten dalam meniti karier. Perbanyak membaca untuk menambah wawasan agar Anda bisa lebih unggul dibandingkan rekan kerja yang lain. Sebab perusahaan pada prinsipnya membutuhkan bibit-bibit unggul untuk memajukan perusahaan.
Membangun Network yang Lebih Luas
Membangun network yang luas sangat baik untuk perkembangan karier, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Semakin banyak orang mengenal Anda dan semakin banyak orang yang Anda kenal, peluang untuk meniti karier juga semakin terbuka lebar.
Orang yang Anda kenal bisa saja menawarkan karier untuk bekerja di perusahaan lain yang lebih besar. Kesempatan inilah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjukkan kapabilitas diri sehingga menjadi emas yang menguntungkan bagi diri sendiri.
Mintalah teman untuk memperkenalkan Anda dengan teman-temannya di kantor. Cara ini terbukti sangat ampuh dan efektif untuk memperluas network.
Bekerja dengan Rajin
“Orang pintar akan dikalahkan orang yang rajin”. Begitulah yang terjadi di dunia kerja. Pintar saja tidak cukup untuk meniti karier karena kepintaran dapat diperoleh dengan cara belajar. Sementara rajin tidak diperoleh dengan belajar, tetapi kemauan yang kuat untuk mengerjakan suatu hal.
Karena itu, tanamkan budaya rajin dalam diri sendiri. Kerajinan Anda menjadi nilai spesial bagi perusahaan. Kalau atasan selalu melihat Anda bekerja dengan rajin, tawaran untuk naik jabatan bisa saja diberikan. Jadi, masih mau bermalas-malasan?
Menghubungi Atasan atau HRD
Upaya perubahan telah dilakukan, tapi perjalanan karier tetap terasa mentok? Daripada stres sendiri memikirkan akar penyebabnya, lebih baik tanyakan langsung kepada atasan atau HRD mengenai kinerja Anda di perusahaan.
Berita Terkait
-
Perjalanan Karier Gubernur Riau Abdul Wahid: Dulu Jadi Cleaning Service, Kini Kena OTT
-
Reza Rahadian Cerita Sulitnya Jadi Artis Sebelum Era Medsos
-
Jejak Eks Bupati Sleman Sri Purnomo: Dari Guru dan Bupati 2 Periode, Kini Ditahan Korupsi Dana Hibah
-
Cara Pakai Fitur Laporan Kredit untuk Kelola Keuangan Gratis via Cermati
-
Siapa Dony Oskaria? Jejak Bankir Andal Pilihan Prabowo yang Kini Jadi Kepala BP BUMN
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Bisnis Kuliner Tumbuh Pesat, Chef Jerry Andrean: Konsistensi Bahan Baku Jadi Kunci untuk Bertahan
-
7 Bedak Padat Ringan untuk Usia 40 Tahun ke Atas yang Bikin Kulit Sehat
-
8 Rekomendasi Sepatu Terbaik untuk Pekerja Aktif dari Merek Lokal hingga Luar
-
4 Foundation dengan Formula Anti Aging, Cocok Dipakai Usia 40 Tahun ke Atas
-
7 Body Lotion untuk Memutihkan di Indomaret, Harga Murah Meriah
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari yang Empuk dan Ringan untuk Pemula
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen, Versi Berwarna dan Hitam-Putih
-
5 Rekomendasi Warna Lipstik untuk Bibir Pucat agar Tampak Lebih Segar
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Diskon Terbaru 14-16 November 2025 Minyak hingga Popok
-
Beda Silsilah Keluarga Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi, Siapa Pantas Jadi Raja Solo?