Suara.com - Ramadan Runway 2019 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia DKI Jakarta, baru saja berakhir pada 24 Juni 2018 di Kota Kasablanka Mal. Acara yang digelar sejak 5 Juni 2018 ini diikuti oleh lebih dari 70 brand fesyen terpilih dan menjadi referensi utama tren busana muslim Indonesia di tahun depan.
Rudy Chandra, Ketua APPMI DKI Jakarta, mengungkap bahwa berkaca dari beragam koleksi yang ditampilkan pada Ramadan Runway 2019, pada tahun depan pecinta mode akan menikmati tren busana muslim dengan desain yang lebih simpel, ringan, dan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.
Material seperti organdy, chiffon, crepe, serta cotton silk akan mudah ditemui dalam karya para desainer. Warna-warna yang memberi kesan sejuk akan mendominasi, begitu pula warna-warna basic, seperti hitam, putih, off-white, navy blue, dan abu-abu.
Ia juga memprediksikan bahwa sejumlah desainer yang berpartisipasi dalam Ramadan Runway 2019 harus mendapat perhatian penting dari para fashionista di tahun depan.
“Saya melihat ada sejumlah desainer yang memiliki kreativitas sangat kuat dan harus diantisipasi oleh fashionista muslim pada tahun depan, seperti Ariy Arka, Dana Duryatna dan Nita Seno Adjie," ujarnya dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (24/6/2018).
Abee by Ariy Arka sering menampilkan sentuhan bordir dan karyanya selalu dinantikan oleh para pecinta fesyen. Sedangkan Dana Duryatna memiliki konsumen setia yang selalu memilih desain busana-busana longgar dengan bahan-bahan print dari linen dan katun.
Sementara Nita Seno Adjie yang sering tampil di panggung fesyen mancanegara sangat piawai memadukan desain modern dengan motif-motif tradisional.
Kombinasi modern dan tradisional ini, lanjut Rudy, juga banyak terlihat pada karya para desainer di Ramadan Runway 2019. Umumnya mereka tidak berusaha menonjolkan salah satu, yakni modern atau tradisional saja.
Baca Juga: SBY Tuduh Aparat Tak Netral, Wiranto: Ketemu Saya Saja
"Harmoni dalam usaha menampilkan new look, mengikuti arus tren mode dan memberi sentuhan tradisi tanpa kehilangan ciri khas dari brand adalah tantangan tersendiri bagi para desainer. Inilah yang membuat karya setiap desainer unik dan selalu mendapat tempat di hati para pecinta fesyen Indonesia yang multikultural," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
6 Sunscreen Anti Air dan Anti Lengket untuk Musim Hujan, Cocok untuk Wanita Pekerja Outdoor
-
Berapa Tarif Manggung Raisa? Diva Pop Indonesia Ceraikan Hamish Daud
-
Masih Bingung Harus Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kulit
-
2 Promo G-DRAGON IN CINEMA CGV, Ada Poster Eksklusif 4DX dan Paket Combo Tiket
-
Apakah Tanggal 28 Oktober Termasuk Libur Nasional? Ini Jawabannya
-
Beauty Beyond Boundaries, Ruang Baru untuk Merayakan Kecantikan
-
Sumpah Pemuda 2025 yang ke Berapa? Ini Tema Resmi dan Makna di Balik Logonya
-
7 Parfum Lokal yang Wanginya Meninggalkan Jejak untuk Pria dan Wanita
-
6 Sabun Cuci Muka untuk Mengatasi Flek Hitam Usia 40-an, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Rekomendasi 5 Sepatu Lokal Harga Rp200 Ribuan: Nyaman, Nggak Bikin Pegal saat Berdiri di KRL