Suara.com - Regenerasi SDM di sebuah perusahaan sangat diperlukan untuk keberlangsungan usaha itu sendiri. Oleh karena itu kesetiaan pekerja atau karyawan sangat diharapkan demi pergerakan roda bisnis agar tidak terhenti. Studi terbaru mengungkapkan, dunia kerja saat ini diisi oleh tiga generasi, yaitu generasi X, Y, dan Z.
Berdasarkan data dari job planet tingkat kesetiaan pekerja di perusahaan dari tiga generasi tersebut berbeda-beda. Generasi X atau Baby boomers adalah mereka yang berusia di atas 35 tahun. Generasi ini dinilai memiliki kesetiaan paling tinggi yaitu di atas lima tahun dalam sebuah perusahaan. Generasi berikutnya adalah generasi Y, yang paling mendominasi dunia kerja (berusia 21-35 tahun) memiliki tingkat kesetiaan yang lebih rendah, yaitu 1-2 tahun. Sedangkan generasi termuda adalah generasi Z. Generasi dengan jumlah paling sedikit di dunia kerja dengan rentan usia 18-20 tahun, yang diperkirakan akan memiliki tingkat kesetiaan lebih rendah lagi.
Separuh dari generasi Y masuk dalam kategori generasi milenial dan generasi Z sepenuhnya merupakan produk milenial. Membahas tentang generasi milenial, mereka disebut-sebut sebagai generasi instan. Mereka dianggap sebagai tipe-tipe pekerja yang tidak tahan melewati proses terlalu lama dan ingin mengerjakan segala sesuatu dengan cara yang cepat dan mudah sehingga tidak betah berlama-lama bekerja dalam sebuah perusahaan.
Menurut HRD General Manager di PT Adis Dimension Footwear, Sandi Witomo, S.T., M.M., banyak perusahaan saat ini kesulitan mencari pekerja-pekerja baru. Sebagain besar pekerja milenial hanya bertahan selama satu tahun di perusahaan.
“Untuk membuat generasi milenial betah bekerja, perlu cara. Mereka tidak bisa dibiarkan bekerja begitu saja seperti pekerja-pekerja gen X,” ungkap Sandi kepada Suara.com saat ditemui di sela-sela kegiatan Loka Karya yang diselenggarakan AJI beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Kuncinya ada di lima huruf, MAGIC,” katanya.
“Saya dapat rumus itu di Singapura dalam sebuah acara yang digelar di National University of Singapore (NUS). Itu adalah strategi yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempertahankan pekerja dari generasi milenial agar betah beklerja di kantor”. Kata MAGIC berasal dari lima kata yaitu M (mean), A (achievement), G (grow), I (input), C (close). Berikut penjelasnnya.
M (mean)
Buat mereka berarti di lingkungan kerja. Jadikan genenarasi milenial merasa kalau mereka bermakna di sebuah perusahaan. Keberadaan mereka dibutuhkan, diinginkan, dan diharapkan.
Baca Juga: Emak-emak Upacara HUT RI Pakai Daster dan Bawa Alat Dapur
A (achievement)
Achievement, buat mereka merasa ada susuatu yang ingin mereka raih. Jadi mereka punya target. Dengan membuat pengharagaan sederhana, seperti best employee atau semacamnya yang bisa diikuti, itu bisa mengikat mereka.
G (grow)
Grow, mereka punya kesempatan untuh tumbuh menjadi besar, from nothing to something. Mereka bisa tumbuh, dalam jangka pendek mereka bisa jadi sesuatu, jenjang kairernya jelas, mereka bisa berkembang.
I (input)
I-nya adalah input. Jangan biarkan mereka tidak mendapat input. Masukan itu bisa berupa kritik dan saran, tentang apa yang harus mereka lakukan. Sampaikan, misalnya mereka harus melakukan A,B,C dan seterusnya. Kalau dibiarkan, mereka akan jadi ‘gembala bebek’. Ujung-ujung tak punya ara tujuan, lalu keluar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Tidur Nyaman dan Sehat: Vacuum Springbed Jadi Solusi Praktis untuk Hidup Urban
-
Seragam Korpri untuk PPPK Paruh Waktu: Regulasi, Hak, dan Kewajiban Pegawai
-
5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)
-
Mengintip Kekayaan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangga dengan Deddy Corbuzier Diisukan Retak
-
4 Rekomendasi Moisturizer untuk Meredakan Jerawat: Tidak Lengket, Bikin Kulit Sehat
-
Latar Belakang Keluarga Sabrina Chairunnisa, Ortu Sempat Tak Restui dengan Deddy Corbuzier
-
6 Prompt Gemini AI Tema Ulang Tahun: Estetik, Hasil Nyata dalam 5 Detik
-
50 Ucapan Hari Batik 2 Oktober 2025 untuk Berbagai Generasi, Langsung Share ke Medsos!
-
Sejarah Ponpes Al Khoziny, Bangunan Musala Ambruk saat Santri Salat Ashar
-
3 Zodiak Diprediksi Paling Hoki, Merdeka Finansial dan Banjir Cuan di Bulan Oktober 2025