Suara.com - Puluhan ton jerami berhasil disulap oleh warga Desa Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Ada puluhan replika hewan purba ukuran 3x2 meter. Mereka adu kreasi dalam Festival Jerami Banjarejo 2018.
Festival ini wajib ditonton, musababnya saat melihat pemandangan tersebut akan dibawa seolah berada dalam perkampungan kuno, ada replika gajah raksasa mamouth sepeti dalam film Ice Age, kingkong, hiu, buaya, sampai orang-orangan sawah.
"Satu replika hewan dibuat dari 1 ton jerami, kreasi warga Banjarejo dan peserta daerah lainnya," kata Kades Banjarejo, Ahmad Taufik, Jumat (19/10/2018).
Semua dibuat dari jerami, bukan tanpa alasan, kata Ahamad Taufik, Kabupaten Grobogan merupakan daerah penyangga pangan nasional. Ketersediaan jerami (batang padi) yang kerap dianggap limbah produksi pertanian kini diangkat ke level lanjut sehingga bermanfaat dan berdaya guna.
"Selama ini jerami hasil panen dibiarkan menggunung atau dibakar, paling-paling juga untuk makanan ternak. Namun melalui festival jerami, kami sulap menjadi karya seni yang bisa dinikmati," ujarnya.
Semua serba jerami, baik aksesoris panggung sampai stand festival juga terbuat dari batang padi bekas panen tersebut. Festival ini diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Desa wisata Banjarejo ke-2.
Dijamin, pengunjung akan terpuaskan dengan banyaknya 'hewan purba' raksasa, ada tujuh dusun di Banjarejo dan kabupaten lainnya yang menampilkan adu aneka kreasi yang artistik.
"Tiap dusun menampilkan tiga patung jerami, total ada 34 hewan raksasa dan 24 lainnya berbentuk orang, motor, dan lainnya," ungkap Ahmad Taufik.
Ketua Panitia, Sudarto menambahkan, selain melihat dan bisa berswafoto, pengunjung akan dihibur oleh beberapa kesenian rakyat. Seperti seni tari, batik karnival, reog dan barong, sulap dan keroncong.
Baca Juga: Di Mata Siman, Asian Games 2018 Bukan Cuma Soal Persaingan
"Ada juga ngaji budaya, untuk menghidupkan suasana malam, kami adakan malam seribu uplik (lampu teplok) juga," katanya.
Diangkatnya tema hewan purba, kata Sudarto sebagai penanda jika di Grobogan juga dikenal sebagai tempat ditemukannya beberapa fosil purba.
"Jika di Grobogan pernah ada peradaban manusia purba. Selain wisata kearifan lokal, bisa belajar pula wisata sejarah," ujarnya.
Tak mau ketinggalan moment ini ? segera sambangi saja lapangan Barak Desa Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan, dihelat 17-28 Oktober 2018.
Jangan lupa puaskan diri dengan dengan berfoto, karena hanya setahun sekali festival ini digelar dan tak ada duanya ditempat lain.
Kontributor : Adam Iyasa
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Rahasia Traveler Pro: Mengapa Swiss Army Knife Wajib Dibawa dalam Perjalanan!
-
5 Serum Wardah Terbaik untuk Atasi Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah Merata
-
Jadi Gubernur Papua, Ini Profil Lengkap Mathius Fakhiri yang Perdana Menjajaki Dunia Politik
-
5 Moisturizer untuk Mengecilkan Pori-pori, Harga Murah Mulai Rp40 Ribuan
-
Kini Diangkat Jadi Wamendagri, Apa Hoegeng Awards yang Pernah Disabet Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus?
-
Nadif Zahiruddin Kerja Apa? Diduga Gandengan Baru Azizah Salsha
-
Revolusi di Era Digital, Ketika Belanja Bahan Dapur Semudah Scroll di Ponsel
-
Bukan Kaleng-Kaleng! Intip Spesifikasi Jam Rolex Selvi Ananda yang Harganya Capai Rp750 Juta!
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
-
Menuju Kecantikan Sempurna: 5 Tren Perawatan Kulit yang Mendominasi 2025