Suara.com - Ajang Festival Gandrung Sewu, yang menampilkan aksi kolosal lebih dari 1.100 penari di bibir Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, telah menjadi magnit bagi ribuan wisatawan. Salah satu yang mendapat berkah ekonomi dari kedatangan wisatawan adalah para pelaku usaha kuliner khas, mulai dari warung pinggir jalan sampai restoran.
“Makanan khas daerah ini sangat beragam. Ada menu sarapan, makan siang, hingga kuliner malam hari. Semuanya beda-beda. Tiap tahun, kami menggelar festival kuliner untuk meningkatkan daya saing kuliner lokal,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Salah seorang pemilik warung yang mendapat manfaat ekonomi adalah Mujayanah. Warungnya terletak di timur Taman Blambangan, dan hanya buka pagi hari dari pukul 06.00-10.00 WIB dengan menu spesial “nasi cawuk”, yang memang khusus untuk sarapan.
Mujayanah mengatakan, saat tidak ada festival, dia biasanya hanya menghabiskan lima kg beras, tiga kg ikan laut, dan empat kg telur per hari. Namun, permintaan ini akan melonjak saat ada Banyuwangi Festival.
"Kalau ada acara, dagangan saya lebih laris. Makanya saya selalu mencari informasi jadwal kegiatan daerah. Kalau pas ada jadwal, pasti saya tambahi masaknya. Berasnya bisa habis 8 kg, ikan 4 kg, dan telur 6 kg. Alhamdulillah, habis," kata perempuan 53 tahun itu.
Kuliner lain Banyuwangi yang diburu adalah pecel pitik, rujak soto, dan nasi tempong.
Pecel pitik adalah ayam kampung yang dibakar, kemudian disuwir dan dicampur dengan parutan kelapa berbumbu.
Sementara nasi tempong adalah makanan khas Banyuwangi yang terkenal pedasnya. Dalam seporsi nasi tempong terdapat nasi hangat, sayuran rebus, tempe/tahu goreng yang disajikan bersama dengan sambal mentah yang pedas.
Sampai-sampai, orang yang menyantapnya akan merasakan pipinya seperti ‘ditampar’ atau dalam bahasa daerah setempat ‘ditempong’.
Salah satu tempat yang menjual kuliner tersebut adalah restoran Osing Deles, yang terletak di Jalan Agus Salim.
Baca Juga: 20 Ribu Santri Siap Ramaikan Festival Santri 2018 di Banyuwangi
Menurut Zunita Ahmad, pemilik Restoran Osing Deles, beragam festival telah meningkatkan penjualan kulinernya. Seperti saat menjelang pergelaran Festival Gandrung Sewu ini, penjualan restonya mengalami lonjakan hingga 100 persen.
“Orderan buffet kami terus betambah, terutama permintaan untuk kuliner khas Banyuwangi, seperti nasi tempong, pecel pitik, dan pindang koyong,” kata Zunita.
Peningkatan ini juga terjadi pada outlet pusat oleh-oleh miliknya, di lantai dasar resto Osing Deles. Pendapatan pada pusat oleh-oleh tersebut juga mengalami peningkatan hingga 300 persen.
“Alhamdulillah, saya adalah salah satu warga yang merasakan dampak positif dari Banyuwangi Festival. Saya yakin, hal yang sama juga dirasakan oleh pelaku usaha lain di Banyuwangi,” ujarnya.
Festival Gandrung Sewu sendiri akan digelar, Sabtu (20/10/2018), pukul 13.00 WIB, di Pantai Boom Marina Banyuwangi. Festival ini melibatkan 1200 penari gandrung, yang pembukaannya akan diawali atraksi seni hadrah kuntulan.
Festival itu digelar rutin tiap tahun sejak 2011, dan selalu dibanjiri ribuan wisatawan yang terpukau dengan aksi kolosal penari dengan latar belakang senja di Selat Bali.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
-
Terdampak Kemarau, Waduk Perning Nganjuk Mengering
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Terdampak Kekeringan, Warga Situbondo Kesulitan Air Bersih
-
143 RTLH Dipugar, 80 Titik Pantai Dibersihkan: Pramuka Jatim Jawab Gotong Royong Demi Lingkungan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza