Pemilihan lokasi pasar pun sangat tepat. Benteng Oranje merupakan situs sejarah yang terkenal di Kota Ternate.
Benteng ini, dulunya adalah pusat pertahanan Portugis ketika menduduki Ternate. Benteng ini didirikan pada 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge.
Saat itu, Benteng Oranje dihuni oleh mayarakat Melayu, sehingga sering juga disebut Benteng Melayu atau Malayo. Bahkan ketika masa pendudukan Belanda, benteng ini juga menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda.
"Kalau boleh dibilang, ini adalah salah satu ikon Kota ternate. Siapapun mengenal tempat ini. Kami ingin meramaikan ikon ini dengan adanya destinasi digital di dalamnya. Biar makin ramai," pungkas Nyong.
Acungan jempol pun langsung diberikan Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media, Don Kardono. Ia mengaku antusias menyambut peluncuran Pasar Melayu di Malut.
Don mengatakan, peluncuran ini merupakan langkah tepat untuk menambah daya dobrak pariwisata Malut.
“Kita sejak awal sudah optimistis, pasar-pasar ini akan cepat berkembang. Destinasi digital memberikan dua keuntungan, yaitu offline dan online. Offline-nya ya pasar, dan online-nya, anak-anak GenPI yang sangat gencar dalam bermedia sosial. Mereka bisa menciptakan 3-4 trending topic tiap minggunya. Hal ini dipastikan makin membuat destinasi sekitarnya juga ikut berkembang,” jelas Don.
Hal senada juga diungkapkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Ia menjelaskan, destinasi digital, atau yang kerap dikenal pasar aaman now ini memiliki positioning, differentiation dan branding.
Positioning-nya, yaitu esteem economy, generasi milenial yang butuh pengakuan dan media sosial. Differentiation-nya Instagrammable dan digitalable photogenic, sementara branding-nya, menjadi destinasi zaman now.
“Kids zaman now, 70 persen eksis di dunia maya dan dunia digital. Media pun sebagai channel menuju ke sana. Pariwisata kita pun makin kreatif, makin instagramable, memikirkan objek gambar, agar kalau difoto, layak diposting di medsos, dan banyak likes, comments, banyak repost, share, dan interaksi positif. Itu semua sekarang diwadahi oleh GenPI dengan destinasi digitalnya. Maju terus pariwisata Indonesia. Salam Pesona Indonesia. GenPI! Gas!” ujarnya.
Baca Juga: Jual Wisata di Selandia Baru, Booth Kemenpar Paling Besar!
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Tak Perlu ke Studio, Ini Cara Edit Pas Foto Pakai AI Tanpa Aplikasi
-
Rekam Jejak Karier Komjen Suyudi Ario Seto, Kepala BNN Bakal Gantikan Kapolri Listyo Sigit?
-
Kapan PPPK Paruh Waktu Diangkat? Ini Jadwal, Gaji, dan Syarat Daftar
-
Mengintip Besar Uang Beasiswa LPDP, dari Biaya Hidup hingga Tunjangan Penelitian
-
6 Rekomendasi Sampo Anti Ketombe Terbaik: Ampuh, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
6 Pilihan Parfum yang Cocok Dipakai di Hari Pernikahan, Bikin Momen Makin Berkesan
-
Siapa istri Narji? Sukses Kelola Uang Bulanan dari Suami Jadi Tanah 1000 Hektare
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
-
Cara Cek Status Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Panduannya