Suara.com - Setelah ribuan kali melakukan aksi terjun payung di belahan dunia selama 8 tahun, penerjun payung perempuan asal Indonesia, Naila Novaranti, akhirnya bisa merasakan terjun payung di atas Mount Everest, Nepal, pada 16 November 2018 lalu.
Dengan menggunakan helikopter khusus, Naila terjun dari atas ketinggian 25.000 kaki dari puncak Mount Everest. Keberhasilannya menaklukan medan-medan berat yang jarang dilakukan orang lain sekaligus menjadi kado terindah di hari ulang tahunnya. Ia memecahkan rekor menjadi satu-satunya penerjun payung dari Indonesia yang menaklukan langit di atas Mount Everest.
"Memang di sana itu menjadi lokasi terberat, tapi ternyata penerjunan berjalan sukses meski saat itu suhu bawah minus 45 derajat yang dinginnya luar biasa dan udara disana sangat tipis, tapi saya bisa menyelesaikan misi tersebut dengan baik tanpa cedera apapun," ujar Naila dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Kamis (22/11/2018).
Naila menambahkan, Mount Everest adalah gunung tertinggi di dunia yang terletak di negara Nepal yang menjulang hingga ketinggian 8.848 meter. Nah, di atas puncak itulah Naila melakukan terjun payung dengan ketinggian 25 ribu kaki dan mendapat lokasi yang terjal dan penuh dengan jurang pemisah.
"Di sana karena udara sangat tipis, jadi penerjunan harus berada di atas gunung dengan menyusuri jalanan yang harus ditempuh selama empat hari. Kalau ditanya gimana rasanya aksi kali itu, saya bilang itu hal yang paling luar biasa karena saya harus bisa mendapat lokasi yang tepat, kalau salah sedikit saya bisa mendarat di jurang yang terjal. Parasut yang saya gunakan juga memiliki ukuran yang lebih besar agar stabil saat dikendalikan," tambah Naila.
Setelah sukses melakukan penerjunan dari atas Mount Everest, Naila pun mengaku sedang mempersiapkan diri untuk pemecahan rekor baru sebagai penerjun pertama di Kutub Utara. "Kalau ditanya sampai kapan saya akan terus menjalani karir penerjun, saya hanya bisa jawab sampai saya masih sehat terus saya akan tetap jalani," tutup Naila yang juga tercatat sebagai pelatih terjun Kopassus ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam