Suara.com - Sebanyak 31 penerjun payung yang berasal dari beberapa negara di dunia, seperti Inggris, Amerika, Spanyol, Meksiko, Italia, China, Argentina, Indonesia, dan Singapura, menyemarakkan deklarasi Indonesia sebagai Taman Wisata Dunia (World Tourism Park) di lapangan Puputan, Bali, Selasa (9/10/2018) lalu.
Mereka mempertontonkan atraksi dari ketinggian 10.000 kaki dengan gaya wingsuit, swooping, smoke, dan flag yang memukau dengan pemandangan langit yang cerah. Naila Novaranti, duta wisata udara WTP Forum, mengatakan bahwa penerjun yang rata-rata berasal dari negara Eropa ini melandas ke lapangan Puputan dengan sempurna dan membuat sekitar 1.000 tamu undangan dari berbagai unsur pejabat, mulai dari walikota hingga bupati setempat, takjub.
“Dengan terjun payung, kita bisa melihat keindahan Indonesia dari atas udara. Penerjun payung dari berbagai negara datang ke Bali untuk mendukung Indonesia sebagai Taman Wisata Dunia," ungkap Naila dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Sementara itu, Daniel Kumendong, Founder CEO Yayasan Taman Wisata Dunia, World Tourism Park (WTP Foundation), mengumumkan bahwa setelah acara deklarasi ini, pihaknya akan menyiapkan lisensi Hak Kekayaan Intelektual tentang Taman Wisata Dunia untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
"Artinya, lisensi tersebut sudah berdasarkan keinginan kepala daerah yang menginginkan Indonesia dijadikan Kawasan Taman Wisata Dunia, sehingga apa yang menjadi ekspektasi Bapak Presiden bahwa Indonesia sebagai negara besar, mau dijadikan negara apa, apakah industri, negara pertanian, atau lainnya, harus disampaikan secara terbuka," papar Daniel.
Saat ini menurut Daniel, banyak potensi wisata di Nusantara yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal inilah yang membuat Indonesia layak menjadi kawasan Taman Wisata Dunia. Dengan dideklarasikannya Indonesia sebagai Taman Wisata Dunia, maka akan dipilih sembilan tempat wisata di 34 Provinsi yang akan menjadi ikon dari Taman Wisata Dunia.
Beberapa potensi wisata alam yang akan dipromosikan, seperti Kepulauan Anambas, Kepulauan Seribu, Kepulauan Derawan, Danau Toba, Danau Kelimutu, Pulau Weh, Pulau Morotai, dan Pulau Komodo. Ada pula Gunung Krakatau, Gunung Tengger, Gunung Merapi, Ujung Kulon, hingga Sungai Musi.
"Indonesia saat ini menjadi satu-satunya Taman Wisata Dunia yang tidak didapatkan di negara lain. Apa yang ada di dunia, pasti ada di Indonesia. Tetapi apa yang ada di Indonesia, belum tentu ada di negara lain," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam