Suara.com - Startup kini tengah menjadi tren bisnis yang berkembang di kalangan anak muda Indonesia. Sebenarnya, apa itu startup Startup merupakan perusahaan yang belum lama didirikan dan dalam masa pengembangan serta penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Indonesia termasuk dalam daftar lima besar negara di dunia dengan jumlah startup terbanyak berdasarkan laman Startup Ranking.
Pada awal tahun 2018, tercatat total startup Indonesia mencapai 1.705 startup, menempatkan Indonesia di urutan keempat di bawah Amerika Serikat (28.794 startup), India (4.713 startup), dan Inggris (2.971). Dan sebagian besar founder dari startup tersebut berasal dari Generasi Y.
Tertarik untuk memulai startup? Yuk, simak 5 hal yang perlu kamu ketahui untuk memulai startup.
1. Mulai dengan ide yang sederhana
Memulai suatu bisnis tentunya merupakan tantangan yang cukup besar. Kita dapat memulai bisnis bisa dengan ide sederhana dari permasalahan yang kita temui sehari-hari. Jjangan terpaku oleh tren, dikarenakan tren bisnis yang tengah berkembang pasti terdapat kompetitor yang serupa. Jadi, kita harus memiliki ide kreatif yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga berbeda dengan startup lain.
2. Tentukan analisa pasar dan target audience
Analisa pasar dan target audience merupakan salah satu hal penting yang menentukan kesuksesan suatu bisnis. Kita harus memahami kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh bisnis lain, atau hadir sebagai bisnis yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Setelah menentukan segmentasi target audience, kita dapat melakukan analisa pasar, mencakup analisa kompetitor dan juga siapa target yang ingin kita sasar.
3. Bekerja berdasarkan timeline
Kesuksesan sebuah bisnis tidak terlepas dari sikap disiplin yang harus dijunjung tinggi oleh pelaku bisnis itu sendiri. Hal tersebut bisa dimulai dari menentukan apa saja yang harus dilakukan dan menyusun prioritas yang harus dicapai dalam periode waktu tertentu untuk mengukur perkembangan bisnis.
4. Ikuti kelas dan workshop bisnis
Terkadang, kita memiliki keinginan untuk memulai suatu bisnis tetapi selalu terhambat karena merasa takut. Ada banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut, seperti kurangnya pemahaman atas industri, pasar, atau bahkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memulai bisnis yang mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri untuk memulai suatu bisnis. Menghadiri berbagai kelas dan workshop tentang startup akan membantu kita untuk belajar lebih dalam dan mendapatkan inspirasi dari para pendahulu yang telah berhasil menjalankan bisnisnys.
5. Bekerjasama dengan institusi perbankan
Memulai suatu bisnis sejatinya memerlukan ide dan strategi yang matang. Akan tetapi, suatu bisnis tidak akan berjalan dengan seimbang apabila tidak dibarengi dengan situasi finansial yang memadai. Masalah yang sering terjadi pada para penggiat startup, seringkali lalai membuat prediksi yang akurat dalam mengelola pengeluaran agar keuntungan meningkat. Maka dari itu, bekerjasama dengan institusi perbankan sebagai mitra untuk memulai bisnis baru dapat menjadi solusi agar kita dapat dengan fokus mewujudkan bisnis yang kita inginkan.
Selain kelima hal tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah produktivitas dan efisiensi sumber daya manusia. Apabila suatu startup memiliki lima anggota tim, maka peran akuntan tidak begitu diperlukan dan dapat mempertimbangkan menggunakan accounting software.
Baca Juga: Mantan Istri Ungkap Alasan Ke-4 Anak Tak Hadiri Pernikahan Opick
Upaya terakhir yang dapat dipertimbangkan adalah penggunaan digital banking untuk keperluan finansial perusahaan. Penggunaan digital banking untuk perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu, yang sepantasnya dicurahkan dalam membangun startup.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penggiat startup dalam memprediksi pendapatan yang akan diperoleh secara akurat adalah dengan mengelola pengeluaran melalui efisiensi biaya.
Salah satu contoh yang dapat diambil adalah penggunaan co-working space yang lebih efisien secara biaya dibandingkan menyewa satu ruangan kantor dalam suatu gedung perkantoran.
"Selain efisiensi biaya, menggunakan co-working space juga bermanfaat dalam membuka kesempatan bertemu dengan pebisnis lainnya demi memperluas jaringan,” jelas Rudy Tandjung, Director PT Bank DBS Indonesia, melalui rilis yang diterima Suara.com.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
55 Kartu Ucapan Natal 2025 dengan Desain Terbaru, Download Gratis Siap Diedit!
-
7 Sepatu Jalan Lokal Kembaran New Balance Ori, Harga Murah Kualitas Tak Perlu Diragukan
-
5 Alternatif Tempat Wisata Bali Viral selain Taman Wisata Luih, Hidden Gem yang Eksotik!
-
8 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Mental, Produktivitas, dan Fokus Harian
-
7 Sepatu Running Lokal Rasa Premium dengan Max Cushion: Bantalan Nyaman, Lari Jadi Ringan
-
Toba Pulp Lestari Punya Siapa? Disorot Buntut Bencana Banjir dan Longsor Sumatera
-
Urutan Basic Skincare Pagi Menurut Dokter Tompi, Cuma Butuh 3 Langkah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 19 Desember 2025, Rezeki Mengalir Deras
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?