Suara.com - Wedang ronde bisa menjadi pilihan tepat sebagai minuman enak saat musim hujan.
Wedang sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya minuman hangat. Biasanya ronde ini berbentuk bulat dan bertekstur kenyal.
BACA JUGA: Minum Langsung dari Galon, Tren Baru Nikmati Bubble Tea, Auto Kembung
Tapi tahukah Anda bahwa ternyata budaya minum ronde bukan berasal dari Indonesia?
Budaya minum ronde ini rupanya merupakan budaya asli Cina.
Dalam budaya masyarakat Cina, ronde ini lebih dikenal dengan nama tangyuan.
Tangyuan sendiri adalah sejenis kue yang dibentuk bulat mirip bola.
BACA JUGA: Menikmati Ramen Seorang Diri di Restoran Kokku Ramen Jakarta
Kue ini berbahan baku ketan yang kemudian biasanya diberi pewarna.
Tangyuan disajikan dengan kue jahe hangat mirip wedang ronde.
Masyarakat Cina sendiri biasanya menikmati tangyuan saat festival Dongzhi berlangsung.
Ya, festival Dongzhi ini merupakan salah satu festival yang paling ditunggu dan memiliki makna bagi para penduduk Cina.
BACA JUGA: Ngeselin, Masak Mi Instan saat Berkemah Orang Ini Malah Ketiban Sial
Dongzhi jadi simbol hari terakhir berlangsungnya masa panen yang akan dirayakan bersama keluarga.
Ketika siklus Dongzhi, malam akan terasa lebih panjang dibandingkan waktu siang. Seluruh anggota keluarga akan berkumpul dan menikmati kuliner tangyuan ini.
Ternyata tangyuan ini juga memiliki makna rejeki dan keutuhan keluarga anggota keluarga.
Dan uniknya lagi, minum ronde ini juga ada aturannya lho!
BACA JUGA: Aneh Tapi Nyata, 5 Kuliner Lezat Ini Ternyata Beracun
Orang yang minum ronde ini jumlahnya harus sesuai dengan umurnya lalu ditambah 1.
Sebagai contoh, ada anak 10 tahun, maka dia harus makan butiran ronde sebanyak 11 buah.
Demikian juga apabila ada seorang nenek yang usianya 70 tahun. Nenek tersebut tentu harus juga memakan butiran ronde sebanyak 71 buah.
Diperingati setiap tanggal 22 Desember, tradisi menyantap wedang ronde ini sangat populer di Cina.
Itulah kisah di balik wedang ronde!
Berita Terkait
-
Generasi Muda Jadi Motor Penggerak Industri Batik Berkelanjutan di Era Modern
-
Indonesia Gemparkan Belgia! Festival Kaki Lima Bawa Warna Nusantara ke Eropa
-
Spotlight Indonesia 2024 Dorong Industri Mode Berkelanjutan dengan Sentuhan Budaya Lokal
-
Kiat Sukses Vonny Ardelya: Membangun Bisnis Kriya dari Nol Hingga Mendunia
-
13 Warisan Budaya Tanah Air Diakui UNESCO, Fadli Zon: Indonesia Siap Jadi Kiblat Budaya Dunia
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
4 Parfum Aroma Aqua yang Segar dan Maskulin: Pilihan Wangi Bersih untuk Pria Aktif
-
6 Minyak Rambut Terbaik untuk Pria Rambut Kering: Bikin Lembap, Wangi dan Anti Kusut
-
5 Bedak Non-Comedogenic di Bawah Rp100 Ribu: Kulit Bebas Komedo dan Tetap Ringan Seharian
-
Pendidikan Glory Lamria, Disebut Nikmati Fasilitas Mewah saat Sambut Prabowo di New York
-
5 Sepatu Jalan Kaki Terbaik: Dijamin Tetap Nyaman Walau Dipakai Seharian
-
Profil dan Rekam Jejak Aimee Song: dari Blogger Mode Jadi Mega Influencer
-
7 Pilihan Serum Anti Aging Terbaik untuk Usia 50 Tahun, Buat Kulit Kencang
-
Beda Pendidikan Gibran Vs Subhan Palal yang Gugat Ijazah Wapres
-
10 Rekomendasi Makanan Saat Hujan yang Bikin Tubuh Hangat dan Kenyang
-
5 Universitas Terbaik di Singapura: Kampus Gibran Masuk Peringkat Berapa?