Suara.com - Kebab Turki, makanan berbahan daging yang dinikmati bersama roti khas Arab atau tortilla ini disukai banyak orang karena kelezatan rasanya. Di Indonesia, Kebeb Turki Baba Rafi termasuk salah satu yang disukai dengan ribuan gerai yang sudah tersebar di mana-mana.
Hendy Setiono, CEO Kebab Turki Baba Rafi, mantap berjualan makanan tersebut meski hanya menggunakan gerobak di Surabaya pada 2003 silam. Usahanya berhasil, kini Kebab Turki Baba Rafi menjadi bisnis waralaba kebab terbesar di dunia, yang sudah melebarkan sayapnya ke Malaysia, Filipina, Bangladesh, Singapura, Srilanka, Brunei Darussalam, China, hingga ke Belanda dengan total 1300 outlet.
Nah, yang terbaru, kata Franchise Development Kebab Turki Baba, Rafi Syamsir, Kebab Turki Baba Rafi juga akan melebarkan sayap ke negara ke-10 di tahun 2019 ini, yakni India.
"India merupakan negara yang luas dan banyak penduduknya. India juga masih berada di kawasan Asia sehingga secara rasa juga masih mudah bisa diterima. Kami akan lebih mudah mengembangkan produk, karena kebab ini kan basic produknya rempah. Itulah mengapa akhirnya kami terima India sebagai negara selanjutnya untuk ekspansi," ungkap dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/2/2018).
Meski begitu, kata Syamsir, nantinya cita rasa produk Kebab Baba Rafi akan menyesuaikan karakter konsumen di negara tujuan. Karena itu, biasanya tim chef Kebab Baba Rafi akan lebih dulu melakukan uji coba menu secara terbatas untuk mendapatkan menu dan formula khusus yang siap dibawa.
Menurut dia, setiap negara pasti punya citarasa yang disukai. Resep dan formula yang disukai di Indonesia, belum tentu pas untuk masyarakat India. Tak hanya itu, untuk menarik minat pembeli di negara lain, biasanya di outlet Kebab Turki Baba Rafi di luar negeri juga sekalian dijual makanan khas negara masing-masing.
Sementara itu, Adnan Rival, Brand Marketing Communication Kebab Turki Baba Rafi optimistis pasar di Negara Bollywood tersebut akan merespon positif. Apalagi, menurut dia, industri kuliner di India juga sedang bertumbuh. “Pertumbuhan bidang kuliner India mencapai 22 persen setiap tahun," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Viral 'Rp10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat', Berapa Uang Belanja Ideal Menurut Islam?
-
Kapan Pelantikan PPPK Paruh Waktu 2025? Ketahui Jadwal Resminya
-
Makan Pakai Sendok vs Tangan, Mana Lebih Sehat? Disinggung Prabowo di Tengah Kasus MBG
-
Bisnis Digital Jadi Jurusan Kuliah Favorit Gen Z, Apa Saja yang Dipelajari?