Suara.com - Dalam sebuah hubungan, perceraian adalah hal yang sering terjadi. Meski tak diinginkan, nyatanya banyak pasangan yang melakukannya. Dan yang bikin miris, seringkali masalah yang jadi pemicu adalah masalah klise.
Meski klise, tapi memang inilah faktor pendorong yang cukup kuat untuk membuat seseorang menggugat cerai pasangannya. Seperti dilansir Wonderlist, Jumat (22/2/2019), berikut alasan paling klise yang jadi pemicu pasangan bercerai.
Selingkuh
Baik dalam pernikahan maupun di luar pernikahan, selingkuh mengakibatkan pasangan menderita batin dan psikologis. Maka tak heran jika ada yang menempuh penyelesaian dengan cara bercerai. Meski, perceraian bisa dihindari dengan cara memaafkan. Tapi sampai kapan?
Cekcok
Ditinjau dari sisi positif, argumentasi dengan pasangan adalah proses adaptasi yang baik untuk saling memahami. Tetapi jika argumen terus terjadi dan keduanya tidak dapat menemukan alasan bersama atas hal-hal yang membedakan mereka, maka terbukti ada yang tidak sehat bagi hubungan tersebut. Pernikahan bukan tentang memastikan pendapat atau pandangan yang sama tentang segala hal. Ini lebih tentang menyetujui untuk tidak setuju jika ada perbedaan pendapat.
Ekspektasi yang tidak realisitis
Menetapkan harapan yang tidak realistis adalah bencana bagi hubungan apa pun, baik formal maupun pribadi. Pernikahan adalah salah satu hubungan di mana harapan biasanya terlalu tinggi. Memang benar bahwa menyerahkan hidup kepada seseorang adalah langkah besar, tetapi itu berlaku untuk kedua pasangan. Agar mereka tumbuh bersama dalam hubungan dan membuat hidup baik satu sama lain.
Abuse atau kekerasan
Yang ini sangat jelas, tak seorang pun mau bertahan dalam pernikahan yang diiringi kekerasan dalam rumah tangga. Namun perceraian bisa menjadi proses yang sulit bagi korban pelecehan. Dalam kasus seperti itu, penting untuk memastikan bahwa seseorang aman dari segala kemungkinan bahaya yang mungkin timbul saat memulai langkah cerai.
Finansial
Kekurangan uang mungkin bukan akar penyebab perceraian, tetapi perbedaan pendapat tentang bagaimana dan tentang apa yang harus dibelanjakan bisa menyebabkan hubungan bermasalah. Terutama jika satu pasangan adalah pemboros dan yang lain merupakan penabung, argumen tentang masalah uang sama sekali tidak dapat dihindari. Seiring waktu, gesekan-gesekan ini meningkat sehingga perceraian tampaknya merupakan cara paling praktis untuk menyelesaikannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?