Suara.com - Memulai kebiasaan baru merupakan fase yang sulit. Apalagi jika berhubungan dengan kesehatan, tentang mengubah gaya hidup tidak sehat menjadi lebih baik. Tapi, ada lho langkah kecil yang sederhana namun membantu Anda menjalani gaya hidup sehat.
Hal itu diungkap oleh Alvin Hartanto, lifestyle nutrition expert. Ia menyebut ada berbagai faktor yang membuat seseorang berat untuk memulai menjalani pola hidup sehat, baik faktor dari dalam diri maupun eksternal.
Secara internal, tubuh memiliki mekanisme inertia yang memberikan perlawanan terhadap perubahan - bahkan meski perubahan positif sekalipun, termasuk hidup lebih sehat.
Inertia berperan mempertahankan keseimbangan kondisi tubuh atau homeostasis. Ketika perubahan mulai berlangsung, tubuh menganggap terjadi gangguan homeostasis sehingga secara natural berupaya melawannya. Inertia dari sisi fisik bisa terdeteksi karena memicu perubahan fisiologis pada detak jantung, metabolisme, dan pernapasan.
“Memulai kembali aktivitas fisik setelah lama kurang bergerak, serta pergantian pola makan, menjadi faktor penyebab gangguan homeostatis, akibat terjadinya perubahan fisiologis pada detak jantung, metabolisme, juga pernapasan. Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab utama sulitnya tubuh untuk beradaptasi, ketika kita mulai menerapkan gaya hidup baru,” jelas Alvin Hartanto dikutip dari rilis Beko yang diterima Suara.com.
Agar berhasil menjalani pola hidup sehat, Alvin menyampaikan manfaat dari langkah kecil yang bisa dilakukan dalam penerapan kebiasaan baru yang lebih sehat, sesuai instruksi World Health Organization (WHO)
“WHO merekomendasikan setiap individu untuk beraktivitas fisik minimal 150 menit dalam sepekan. Artinya, kurang dari 30 menit per hari, tubuh sudah mendapatkan dampak kesehatan yang positif. Sementara, dari sisi asupan, untuk mengurangi konsumsi karbohidrat, gula, dan lemak berlebih, bisa dimulai dengan mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri di rumah. Nilai tambahnya, memulai kebiasaan baru untuk hidup lebih sehat ternyata tidak perlu rumit dan memerlukan banyak biaya,” sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bisa Samarkan Kerutan
-
Rekam Jejak Karier Muhammad Qodari: Dari Peneliti, Diangkat Jadi Kepala Staf Kepresidenan
-
Pendidikan Kiran Soekarno, Cucu Presiden Pertama RI Ikut Bersihkan Sungai Tukad Bali Pasca Banjir
-
Menjelajahi Kuliner Malam Yogyakarta: Tak Sekadar Gudeg dan Angkringan
-
Prompt Edit Foto AI Jadi Profesi, Ubah Fotomu Jadi CEO Hingga Pengacara!
-
Rekomendasi Paket Skincare Pria: Dari Anti Jerawat hingga Mencerahkan Kulit Kusam
-
KIP Kuliah Jalur Mandiri: Jadwal, Nominal Bantuan, dan Cara Daftar Terbaru
-
Utang Erick Thohir yang Dilantik Jadi Menpora Rp203 Miliar, Hampir 13 Kali Lipat Dito Ariotedjo
-
Adu Properti Menpora Erick Thohir vs Dito Ariotedjo, Bak Bumi dan Langit!
-
Ganti Jabatan, Berapa Gaji Erick Thohir yang Digeser Jadi Menpora?