Jika pemakaman pada umumnya jenazah akan dikubur dalam tanah dan ditandai dengan batu nisan, di Passiliran, bayi-bayi dikubur di dalam pohon. Masyarakat setempat menyebut pohon tersebut tarra.
Menurut kepercayaan nenek moyang penduduk Kambira, bayi-bayi yang belum tumbuh giginya harus dikubur di dalam pohon, agar jiwanya selamat menyisir perjalanan hingga alam baka.
Konon, bayi-bayi tersebut sengaja dikubur di dalam pohon, sebab jika dikubur layaknya manusia dewasa, masyarakat setempat meyakini petir akan menyambar liang lahat mereka.
Di dalam pohon tarra, bayi-bayi akan dimakamkan dalam kondisi meringkuk, tanpa sehelai benang pun layaknya berada di dalam rahim ibu.
Getah pohon tarra nan berwarna putih seperti susu dipercaya menggantikan air susu ibu untuk jenazah para bayi di dalam pohon tarra.
Bayi-bayi yang dimakamkan dalam pohon tarra akan ditempatkan sesuai strata sosial keluarga mereka. Semakin tinggi derajat keluarga si bayi maka semakin tinggi pula tempat ia dimakamkan.
Nahas, saat bayi meninggal, ibu kandung tidak diperbolehkan melihat makam bayi mereka hingga setahun berselang.
Hari ini, kawasan pemakaman Passiliran merupakan salah satu destinasi wisata favorit wisatawan yang menyambangi Toraja. Untuk masuk ke dalam komplek pemakaman ini, kita harus merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu.
Festival Man'ene
Baca Juga: 4 Hal Menarik Ini Tak Boleh Kamu Lewatkan Saat Berkunjung ke Tana Toraja
Di Festival Ma'ene, jasad-jasad yang telah terkubur puluhan tahun, dikeluarkan kembali. Lantas, oleh keluarga dan anak cucu mereka, jasad tersebut didandani dan diberi pakaian baru layaknya mereka yang masih hidup.
Setelah didandani, jasad-jasad tersebut akan digiring berjalan menuju kampung halaman mereka.
Ritual ini konon dapat menangkal bencana dan segala bala buruk bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.
Berita Terkait
-
MoU Menteri Mukhtarudin dengan Tiga Gubernur: Realisasikan Program Quick Win Presiden Prabowo
-
Paksa Napi Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Dinonaktifkan dan Jalani Sidang Etik Hari Ini
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Kata Pandji Pragiwaksono soal Sanksi Adat Berikan 96 Kerbau ke Toraja
-
Dilaporkan Masyarakat Toraja, Pandji Pragiwaksono Belum Terima Panggilan Polisi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Terpopuler: Gaji PPPK Sekolah Rakyat, Pilihan Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an
-
Visual yang Berseru: Ribuan Foto dan Video Ajak Publik Menjaga Bumi
-
Tahun 2026 Shio Apa? Ini Keberuntungan yang Bakal Didapat
-
Meski Ekonomi Lagi Lesu, Self-Care Tetap Jadi Prioritas di Gaya Hidup Modern
-
5 Lip Balm SPF 30+ untuk Bibir Lembap dan Terlindungi Maksimal di Luar Ruangan
-
Ketika Mimpi Tak Punya Batas: Kisah Inspiratif dari Para Siswa dan Alumni SLB N Cilacap
-
Kulit Kering Sebaiknya Pakai Moisturizer Tekstur Apa? Cek Rekomendasi yang Bisa Dicoba
-
Ramalan Shio Besok 5 Desember 2025, Ini 6 yang Paling Hoki dan Lancar Rezeki
-
Kolagen Banking vs Suntik Filler: Mana yang Lebih Aman untuk Melawan Tanda Penuaan?
-
Lebih Bagus Compact Powder atau Two Way Cake? Ini Rekomendasi Produknya!