Suara.com - 4 Museum Ini Tiketnya Cuma Rp 5 Ribu, Ajak Anak Liburan Sekolah ke Sini Yuk.
Liburan anak sekolah, para orang tua pun mulai membuat rencana membagi waktu bekerja dan mengajak anak liburan.
Baru usai mudik Lebaran, keuangan belum stabil tapi harus ajak anak liburan lagi. Jangan panik moms, Suara.com rangkum dari wikipedia, ini destinasi museum mengedukasi anak untuk mengenal sejarah yang biaya masuknya di bawah Rp 5.000 an:
1.Museum Nasional, Jakarta
Berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Museum Nasional juga disebut Museum Gajah yang menyimpan koleksi benda-benda prasejarah.
Di museum yang berada di sebelah barat Monumen Nasional (Monas) ini, kamu dapat melihat peninggalan-peninggalan pada masa penjajahan, seperti arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi.
Untuk dapat memasuki museum, pengunjung hanya mengeluarkan uang Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak.
Catatan di website Museum Nasional Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksi telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksi museum sudah melebihi 140.000 buah, meskipun hanya sepertiganya yang dapat diperlihatkan kepada khalayak.
2. Tugu Pahlawan, Surabaya
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Rizky Nazar Ikutan Tanam 5.000 Mangrove di Teluk Jakarta
Monumen ikonik ini sayang untuk dilewatkan. Dibangun untuk merawat ingatan atas perjuangan arek-arek Suroboyo pada 10 November 1945 lampau, monumen setinggi 41,15 meter ini juga fotogenik.
Masuk ke kawasan Tugu Pahlawan tidak dipungut biaya. Namun, jika kamu ingin masuk ke Museum Perjuangan Sepuluh Nopember yang berada di bawah tugu, tiketnya Rp 2.000 saja. Museum ini berisi foto-foto perebutan kekuasaan dari pemerintah Belanda.
3. Museum Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah
Museum Manusia Purba Sangiran ini memiliki informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti Antropologi, Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi.
Di lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang bawah Pithecanthropus erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald.
Tak perlu bayar mahal untuk tiket masuk Sangiran bila ingin melihat aneka koleksi Museum Manusia Purba Sangiran ini, cukup membayar tiket masuk Rp 5.000 per orang, aneka koleksi yang mengambarkan penemuan manusia purba dan perjalanan hidup Homo erectus bisa dilihat pengunjung secara langsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Masak Praktis Pakai Air Fryer Oven, Ini Resep Mini Quiche Sehat untuk Camilan di Rumah
-
5 Parfum Unisex yang Wangi dan Awet untuk Malam Tahun Baru, Bikin Jadi Pusat Perhatian
-
5 Rekomendasi Parfum Aroma Cokelat untuk Rayakan Natal yang Hangat dan Mewah
-
6 Rekomendasi Tinted Sunscreen Lokal untuk No Makeup Makeup Look, Praktis dan Glowing!
-
8 Skincare Terbaik agar Kulit Sehat Anti Kusam
-
10 Kebiasaan Skincare yang Bisa Membuat Jerawat Muncul Lebih Parah
-
5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Aryaduta Menteng Hadirkan Magical Festive Season
-
7 Rekomendasi Kado Hari Ibu, Spesial Peralatan Masak Estetik untuk Ibu Mertua
-
Bukan Tax On Location, Ini Arti Kata "Tol" yang Sebenarnya dan Sejarahnya di Indonesia