Suara.com - 3 Kriteria Destinasi Wisata Halal Sesuai Standar Traveler Muslim
Permintaan akan kebutuhan wisata halal semakin tinggi seiring dengan peningkatan jumlah peminat. Saat ini, berbagai destinasi terus berbenah untuk mewujudkan wisata halal di setiap daerahnya. Lantas, apa saja kriteria sebuah destinasi wisata dapat dikatakan halal?
Sekertaris Jenderal Asosiasi Travel Halal Indonesia (ATHIN), Cheriatna menyatakan, bahwa ciri sebuah wisata dapat dikatakan halal, bukan diukur dari tersedianya makanan halal saja. Tetapi ada banyak unsur yang harus dicapai untuk memenuhi standar kebutuhan kaum muslim saat berwisata.
Ditemui Suara.com dalam konferensi pers jelang event Temu Bisnis Wisata Halal, Rabu (26/6/2019), Cheriatna menyebut kriteria yang harus dipenuhi destinasi wisata bertandarisasi halal.
Kuliner
Tak bisa dipungkiri, selain memanjakan mata, wisatawan juga ingin memanjakan lidah dan perut. Menikmati kuliner khas di sebuah destinasi wisata tentu menyempurnakan perjalanan wisatawan. Oleh karena itu, ketersediaan makanan halal khas daerah atau sebuah negara adalah kewajiban. Salah satu contoh negara non muslim yang sudah menyediakan kuliner khas bersertifikasi halal adalah Jepang. Di sana sudah tersedia ramen, bento, atau sushi yang halal.
Tempat ibadah
Selama ini belum banyak tempat wisata yang menyediakan tempat ibadah atau musola untuk salat bagi kaum muslim yang berwisata. Wisatawan muslim biasanya hanya solat di tempat-tempat seadanya yang bisa dipakai untuk salat. Namun, kini wisata halal manergetkan adanya tempat ibadah yang layak untuk kaum muslim yang ingin salat saat berwisata. Korea Selatan, adalah contoh negara non muslim yang sudah sadar akan kebutuhan tempat ibadah bagi wisatawan muslim. Di Nami Island sudah tersedia musola yang layak, bersih dan besar untuk wisatawan muslim melaksanakan salat.
Waktu ibadah
Baca Juga: Jokowi Resmikan Halal Park, Indonesia Bersiap Jadi Rajanya Wisata Halal
Agen perjalanan wisata yang dapat dikatakan halal adalah yang menyediakan waktu untuk solat. Bukan mempersilahkan salat saja, tetapi memang dalam agenda perjalanannya ada waktu yang disediakan untuk para rombongan wisatwan muslim untuk melaksanakan solat di jam-jam solat. Sehingga rombongan wisatawan muslim tidak lagi mencuri-curi waktu di tengah padatnya agenda liburan. Tetapi mereka bisa melaksanakan salat pada waktu yang telah disediakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
5 Pilihan Parfum Mykonos Aroma Musk Maskulin Harga di Bawah Rp 100 Ribu
-
Sebut Wasit Ma Ning Hancurkan Impian 270 Juta Masyarakat, Apakah Cristian Gonzales Sudah Pensiun?
-
Rasa Sultan Menu Restoran Dearly Joshua Pacar Ari Lasso: Nasi Campur Seporsi Rp80 Ribu?
-
Mengenal Teknologi Hyper-Bond Wonderskin untuk Tampilan yang Menyatu di Kulit
-
Rahasia Kawah Ijen Terungkap: Panduan Lengkap 2025 untuk Pengalaman Terbaik dan Teraman
-
Mitos Selasa Kliwon, Benarkah Keramat? Sara Wijayanto Gelar Ritual Khusus di Hari Itu
-
7 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Flek Hitam Sekaligus Bikin Wajah Cerah
-
5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
-
9 Krim Pemutih Wajah yang Aman, Terdaftar BPOM, dan Terbukti Efektif
-
Denada Punya Berapa Rumah? Jual Aset Lagi, Kondisi Rumah yang Mau Dijual Jadi Sorotan