Suara.com - Libur Sekolah, Wisata Alam Ramah Keluarga Alami Pelonjakan Pengunjung
Libur sekolah dimanfaatkan oleh keluarga untuk pergi liburan. Salah satu kegiatan yang lazim dilakukan adalah berlibur ke hutan, atau yang biasa disebut juga wisata alam.
Sejumlah lokawisata ramah keluarga, seperti halnya Baturraden Kabupaten Banyumas dan Kemit Forest Education, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pun kebanjiran pengunjung karenanya.
Di Kemit Forest Education, ramainya pengunjung sudah tampak sejak sepekan lalu saat awal libur sekolah. Pengunjung didominasi keluarga yang membawa serta anak-anaknya.
Pihak Pengelola Lokawisata Kemit Forest Education, Adhy Andriwiguna mengakui, jumlah pengunjung mengalami peningkatan ketika dibandingkan hari biasa.
“Memang demikian, tren jumlah pengunjung di sini mengalami peningkatan sejak awal musim libur sekolah,” kata Adhy Andriwiguna, Senin (1/7/2019).
Adhy menghitung, rata-rata pengunjung harian di Kemit Forest saat ini berkisar 1.800 orang. Jumlah itu meningkat, karena pada hari biasa berkisar 700-800 orang.
“Jumlah pengunjung tidak sebanyak libur Lebaran. Tapi ketika dibandingkan dengan hari biasa, hitungannya cukup meningkat,” kata dia.
Untuk wahana yang ramai dikunjungi, menyesuaikan dengan karakter pengunjung. Keluarga yang membawa anak kecil, lebih banyak yang memilih wahana bermain anak, atau swafoto keluarga.
Baca Juga: Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Kembali Digelar
Sedangkan pengunjung usia SMP hingga SMA sederajat, lebih banyak yang tertuju pada wahana menantang, seperti flying fox sampai sepeda gantung.
“Ada banyak wahana yang ramah keluarga, sehingga pengunjung bisa memilih sesuai minat masing-masing,” kata dia.
Keramaian yang sama juga terjadi di Lokawisata Baturraden. Jumlah pengunjung di lokawisata andalan Banyumas itu, sudah mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.
“Ketika dibandingkan dengan hari biasa, jumlah pengunjung meningkat,” kata Kepala UPT Lokawisata Baturraden, Drs Mey Dwi Koranto, Senin (1/7/2019).
Dia mencontohkan jumlah pengunjung pada Minggu (30/6/2019), mencapai 10.206 orang. Jumlah itu meningkat drastis, karena pada hari biasa berkisar antara 3.000-4.000 orang.
Seorang pengunjung lokawisata Baturraden, Riwan Budiman (40) mengaku sengaja datang untuk menikmati keindahan alam di lereng selatan Gunung Slamet itu. Warga Desa Cingebul, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas ini membawa serta istri dan kedua anaknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Rahasia Traveler Pro: Mengapa Swiss Army Knife Wajib Dibawa dalam Perjalanan!
-
5 Serum Wardah Terbaik untuk Atasi Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah Merata
-
Jadi Gubernur Papua, Ini Profil Lengkap Mathius Fakhiri yang Perdana Menjajaki Dunia Politik
-
5 Moisturizer untuk Mengecilkan Pori-pori, Harga Murah Mulai Rp40 Ribuan
-
Kini Diangkat Jadi Wamendagri, Apa Hoegeng Awards yang Pernah Disabet Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus?
-
Nadif Zahiruddin Kerja Apa? Diduga Gandengan Baru Azizah Salsha
-
Revolusi di Era Digital, Ketika Belanja Bahan Dapur Semudah Scroll di Ponsel
-
Bukan Kaleng-Kaleng! Intip Spesifikasi Jam Rolex Selvi Ananda yang Harganya Capai Rp750 Juta!
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
-
Menuju Kecantikan Sempurna: 5 Tren Perawatan Kulit yang Mendominasi 2025