Suara.com - Kisah Guru Muda yang Siap Mengukir Cinta di Tanah Papua
Kawasan pelosok di Papua dinilai memang membutuhkan kepedulian lebih di bidang pendidikan.
Kisah guru-guru ini seakan luput dari pandangan masyarakat di seluruh Indonesia. Di tengah gejolak yang terjadi, mereka justru bergerak menuju Papua pekan ini. Bukan untuk terlibat dalam konflik, tetapi menunjukkan dengan nyata, betapa mereka mencintai Papua.
Senjata mereka adalah ilmu, pena dan buku-buku. Apa yang terlihat di media tentang Papua membuat banyak orang takut datang. Tetapi ada ratusan anak muda yang justru mendekat. Hasrat mereka cuma satu: berbagi ilmu. Larangan orang tua tidak menyiutkan nyali mereka.
Seperti yang dilakukan Marlin Hartiwila Gat, yang berangkat ke Mappi, Papua untuk mengajar Matematika.
Lahir 24 tahun silam di Nabire dan tumbuh di kota yang sama, Marlin adalah lulusan Universitas PGRI Adi Buana di Surabaya, Jawa Timur. Setelah lulus, ia sempat mengajar di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang juga kampung halaman ayahnya, selama satu setengah tahun.
Awalnya, kedua orang tuanya tak setuju karena melihat situasi terakhir sejumlah kota di Papua yang mengkhawatirkan. Namun, kegigihan Marlin meruntuhkan tembok larangan itu.
“Saya nekat. Tapi kebetulan ada Ibu Dekan di Nabire, yang katakan ke mereka, bahwa di sini aman. Makanya orang tua izinkan,” ujar Marlin, yang ibunya berasal dari Surabaya seperti mengutip VOAIndonesia.
Bagi Marlin, mengajar di Mappi seperti membalas jasa Papua yang memberinya tempat di masa kecil. Dia ingin anak-anak Papua pintar membaca, menulis, berhitung, dan pandai mengelola uang. Kata Marlin, kawan-kawannya semasa kecil di Nabire kurang pandai mengelola uang, yang selalu dihabiskan ketika ada tanpa melihat jauh ke depan.
Baca Juga: Tidur saat Guru Mengajar di Kelas, Video Siswa SMK Ini Viral
“Karena saya dilahirkan di sini, menempuh SMA di sini, dan saya ingin masyarakat Papua atau anak- anak Papua mendapatkan pendidikan yang sama, dengan anak-anak Indonesia yang lain,” tambahnya.
Ada juga kisah Tumbuh Sokhi Giawa, pemuda berusia 28 tahun dari Pulau Nias, Sumatera Utara. Dia datang ke Papua karena tahu wilayah itu butuh dukungan di bidang pendidikan.
“Sebelum ini saya sering melihat dan mendengar berita, kalau di Papua ini memang sangat membutuhkan dukungan dari kita semua, terutama di bidang pendidikan. Kebetulan saya sebelum ini memang mengajar di Sumatera Utara,” kata Tumbuh, lulusan Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Medan.
Dari kampungnya di pelosok Nias, Tumbuh memang sudah berniat berbagi ilmu dengan anak-anak Papua. Orang tuanya tentu keberatan, apalagi melihat perkembangan yang terjadi. Namun semangat Tumbuh tak goyah. Dia memberikan pengertian tentang peran besar yang bisa dilakukan untuk ikut memajukan Papua, selain meyakinkan bahwa wilayah yang dituju aman.
Keluarga pun akhirnya luluh dan mendukung penuh Tumbuh.
“Saya pribadi terharu, di dunia pendidikan, ada sebagian daerah kita di Indonesia ini yang masih ketinggalan. Saya kasih cerminan. Daerah kampung saya yang juga pelosok, sehingga orang tua maklum dan memberikan dukungan,” kata Tumbuh yang mengajar Biologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
10 Sunscreen dengan Efek Tone Up untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Wajah Jadi Glowing
-
Biodata dan Pendidikan Magisha Afryea Thohir, Anak Menpora Dinikahi Moshe Darron Panjaitan
-
7 Rekomendasi Day Moisturizer untuk Mengatasi Flek Hitam
-
Biodata dan Agama Harry Vaughan, Aktor Asmara Gen Z yang Jadi Pujaan
-
Belajar dari Kasus Julia Prastini, Ini 7 Penyebab Orang Berselingkuh meski Sudah Menikah
-
Cara Membuat Sunscreen Alami untuk Wajah: Aman, Murah, dan Mudah Dibuat di Rumah
-
Melda Safitri Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK: Sudah Temani Berjuang dari Nol
-
10 Cara Efektif Mengendalikan Stres di Tempat Kerja, Selamatkan Diri dan Kesehatan Mentalmu
-
Cream Anti-Aging yang Bagus Merk Apa? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp90 Ribu
-
Dokter Kamelia Tolak Dinikahi Ammar Zoni di Penjara, Ini Alasannya