Suara.com - Ingin Wisata di Sungai Cisadane, Jangan Buang Sampah Sembarangan Ya!
Sungai Cisadane di Tangerang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar. Keberadaannya cukup memberi pemandangan alam yang menghilangkan penat di tengah kota.
Maka tak heran, Festival Sungai Cisadane rutin digelar setiap tahun. Setiap event pengunjung bisa menikmati hiburan musik, bazar, kuliner, memancing, dan berbagai aktivitas wisata yang digelar di sekitar sungai Cisadane.
Akan tetapi, di tengah minat warga menghabiskan waktu di sekitar sungai Cisadane, rupanya kebersihan sungai ini masih berada di level 3. Itu artinya pemanfaatkan airnya tidak dapat digunakan hingga batas maksimal.
Hal itu dikatakan oleh Fakri Wahyudi, Kepala Bidang PUPR Tata Air Kota Tangerang. Sejauh ini air di sungai Cisadane Tangerang belum bisa dimanfaatkan untuk minum dan bersih-bersih.
"Kebersihan air sungai ada 4 level, Cisadane nomor 3. Jadi baru bisa dipakai untuk aktivitas hiburan dan hobi, memancing misalnya. Di sungai Cisadane masih banyak sampah yang harus dikeruk. Lagi pula tidak bisa dijadikan andalkan sebagai sumber air. Sebab kalau musim hujan airnya bisa meluap tapi kalau musim panas airnya kering," ungkap Fakri kepada Suara.com, Senin (23/9/2019) kala menghadiri acara Multi Bintang di Bogor.
Untuk itu, kini Pemkot Tangerang tengah berupaya membersihkan sungai. Tetapi menurutnya, memebersihkan sungai Cisadane Tangerang tidak bisa dilakukan di area kawasan sungai yang ada di Tangerang saja, melainkan harus dimulai dari hulu.
"Hulunya sungai Cisadane ini ada di sungai Cisadane yang di Bogor. Makanya harus dimulai dari atas. Sampah-sampahnya harus dibersihkan agar tidak mengalir ke hilir. Warga di sekitar juga haru menjaga kelestarian sungai di dekat tempat tinggal mereka dengan cara tidak membuang sampah ke sungai," paparnya.
Sebab, sungai merupakan sumber air bersih yang panting untuk menyokong kehidupan masyarakat dan ekonomi lokal, baik untuk kebutuhan pertanian hingga industri.
Baca Juga: Festival Cisadane 2019, Berwisata Hingga Belanja Sembako di Pinggir Sungai
"Pencemaran sungai Cisadane berasal dari sampah domestik. Selain itu, peningkatan ancaman deforestasi dimana mengakibatkan erosi tanah yang semakin memperburuk kualitas air. Sampah yang menumpuk di sungai akan mengancam keanekaragaman hayati laut Indonesia, yang menempati urutan pertama di dunia. Selain itu, hal ini juga akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup komunitas sekitar," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
Terkini
-
5 Parfum Unisex untuk yang Mudah Berkeringat, Anti Apek Mulai Rp20 Ribuan
-
Stanley Hadirkan Sensasi 'Winter Cabin' di Plaza Indonesia: Wajib Coba Cocoa Bar Eksklusifnya!
-
5 Acara Seru Tahun Baru 2026 di Jakarta yang Wajib Dikunjungi, Tak Cuma Pesta Kembang Api
-
5 Sepatu Hiking Outdoor Lokal Favorit Para Pendaki, Kualitas Setara Brand Luar Negeri
-
7 Lipstik Anti Bibir Kering dan Awet Tahan Lama, Tak Perlu Touch Up Berkali-kali
-
5 Merk Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar Tidak Mudah Lelah, Bantu Lancarkan ASI
-
5 Sandal Kembaran Crocs yang Lebih Murah, Tahan Air, dan Anti Slip
-
12 Oleh-oleh Khas Jogja Selain Bakpia, Unik dan Wajib Dilirik Wisatawan
-
5 Serum dengan Salicylic Acid dan Niacinamide, Bye-Bye Jerawat dan Pori Besar
-
6 Shio yang Menarik Kekayaan dan Kelimpahan pada 27 Desember 2025: Babi dan Kuda Siap-Siap!