Suara.com - Bakmi Djowo Koeno Mbah Mangoen Solo, Gunakan Bumbu Rempah Tanpa MSG
Berbicara kuliner di Kota Solo memang tidak ada habisnya. Salah satu yang sedang populer adalah bakmi Djowo Koeno Mbah Mangoen.
Warung makan ini berlokasi di Jalan Kenanga, Badran, Purwosari, Solo, Jawa Tengah. Sajian andalan dari warung milik Radifan Wisnu Fadhilah (22) ini adalah bakmi godhog.
Bakmi racikan dari warung Mbah Mangoen ini memang berbeda dari warung bakmi yang lainnya. Yang utama adalah, semua masakan yang disajikan tidak menggunakan MSG. Inilah yang menjadi satu unggulan dari warung bakmi yang berdiri sejak Maret 2017 itu.
Sebagai gantinya, Ifan, pemilik warung bakmi tersebut, menggunakan bumbu rempah. Meski tidak menggunakan MSG, tetapi rasa yang dihadirkan cukup enak. Termasuk dengan ayam yang terasa lembut dan bumbunya yang sangat merasuk.
Inilah mengapa warung yang buka mulai pukul 15.00-24.00 WIB itu tidak pernah sepi pembeli. Para pengunjung datang silih berganti ke warung yang menggunakan konsep nuansa Jawa tersebut.
Selain itu, keunikan lainnya adalah proses memasaknya. Pengolahan bakmi masih dilakukan secara tradisional, yakni tidak menggunakan kompor gas. Bakmi dibuat dengan menggunakan arang yang dibakar di dalam tungku.
Dengan proses seperti ini, bakmi Mbah Mangoen memiliki rasa yang berbeda. Kemudian, bakmi godhog juga menggunakan telur bebek liar. Penggunaan telur bebek liar ini menggantikan telur ayam yang biasa dicampurkan dalam masakan bakmi.
"Kami memang tidak menggunakan micin, kami hanya menggunakan bumbu rempah yang sudah diwariskan secara turun temurun. Kemudian memasaknya juga menggunakan arang, dan telur yang kami gunakan adalah telur bebek liar," terang Ifan kepada Suara.com, Jumat (15/11/2019).
Baca Juga: Mencecap Lezatnya Mie Karet Lochupan ala Udon di Bakmi Kukuh Petogogan
Selain masakan andalan bakmi godhog, di warung Mbah Mangoen juga menyediakan ragam masakan lainnya. Seperti bihun, nasi goreng dan juga ayam goreng. Sama halnya dengan bakmi godhong, seluruh masakan yang disediakan di warung makan ini tanpa micin.
"Harganya mulai Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu tergantung dengan isiannya. Misalkan dengan bakmi dengan kepala, ampela, dan juga yang lainnya," urainya.
Kesuksesan warung bakmi Djowo Koeno Mbah Mangun membuat Ifan pun menghadirkan cabang di kota lain yakni Jogjakarta. Tepatnya di jalan Kaliurang km 12.5 atau di sekitar lampu merah Mbesi. Meskipun hanya cabang, tetapi Ifan mengatakan warung tersebut lebih luas dibandingkan dengan yang ada di Solo.
Kontributor : Ari Purnomo
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Mengintip Hewan-Hewan Tercepat di Darat, Laut, dan Udara
-
5 Moisturizer Mengandung SPF dan Oil Free untuk Kulit Sehat Pelari
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Nike Ori, Stylish Harga Ramah di Kantong
-
Penyebab Jerawat Hormonal pada Wanita Usia 30-an dan Cara Mengatasinya secara Medis
-
Mengapa Kita Sering Terbangun Beberapa Menit Sebelum Alarm Berbunyi?
-
3 Minyak Alami untuk Menebalkan Bulu Mata agar Tampil Cantik dan Lentik
-
5 Body Serum untuk Hijabers, Kulit Cerah Bebas Belang dan Wangi Seharian
-
Kisah Unik Sate Lisidu Surabaya dari Garasi Rumah hingga Menembus Istana Kepresidenan
-
Cushion vs Powder Foundation, Mana yang Lebih Bagus dan Tahan Lama untuk Wajah?
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan