Suara.com - Seiring bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, juga keputusan sejumlah daerah yang meliburkan sekolah-sekolah, beredar imbauan di media sosial larangan pulang kampung terhadap masyarakat.
Tak pasti dari mana sumber awal imbauan tersebut hingga beredar ke berbagai media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Meski begitu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh Adib Khumaidi setuju dengan imbauan tersebut.
Meski pemerintah belum secara resmi berlakukan status lockdown, Adib menyarankan sebaiknya masyarakat tidak lakukan perjalanan jauh keluar daerah untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
"Semua itu nanti stay dulu dalam satu wilayah. Kalau pun anak-anak sekolah libur, di rumah, itu jangan pergi-pergi. Di rumah saja. Jangan kontak-kontak," kata Adib di Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Sesuai dengan arahan dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Adib menyarankan hal tersebut dilakukan dalam satu kali masa inkubasi.
"Jadi dalam waktu sekarang ini tidak (bepergian jauh), jangan. Kalau standartnya dari WHO kan 14 hari," ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, menyatakan ada 21 kasus baru virus corona Covid-19 di Indonesia. Hal ini menambah total kasus positif di Indonesia menjadi 117 kasus.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, PDEI Imbau Batasi Cium Tangan
"Ada 21 kasus baru, 19 di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Kasus yang ditemukan di Jakarta merupakan pengembangan dari tracing kasus sebelumnya. Yurianto menegaskan untuk tidak memberikan informasi tentang pasien secara publik.
"Kita tahu bahwa kasus yang di Jawa Tengah itupun ada tracing sampai ke Jakarta. Pulang dari Jakarta, setelah sampai di daerahnya sakit, positif (corona)," paparnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kasus pasien yang meninggal di Solo memiliki kontak dengan yang pulang ke Magetan, Jawa Timur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda