Suara.com - Bagi kamu yang hobi menyantap sushi, ada baiknya untuk mempertimbangkan hal itu kembali. Terlebih, jika sushi yang kamu konsomsi terbilang mentah atau setengah matang.
Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa kejadian adanya cacing parasit di sushi telah meningkat sepuluh kali lipat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Studi yang dilaksanakan oleh peneliti di University of Washington ini menemukan adanya peningkatan drastis jumlah cacing parasit yang bisa dengan mudah berpindah ke tubuh manusia yang mengonsumsi baik makanan laut setengah matang dan mentah.
Dikutip dari Medical Daily, menurut para peneliti, jumlah cacing itu meningkat drastis dibandingkan dengan tahun 1970-an. Hal ini tentunya memiliki konsekuensi kesehatan yang buruk bagi binatang di laut dan orang-orang yang mengonsumsinya.
Sejumlah riset terdahulu sebenarnya telah menyebutkan keberadaan cacing parasit bernama latin Anisakis Sp. Namun, baru studi ini yang pertama kalinya mengombinasikan semua riset tersebut, sekaligus melihat bagaimana cacing ini berubah dan berkembang seiring waktu.
Penemuan studi ini dipublikasikan pada Kamis (20/3/2020) lalu dalam jurnal sains Global Change Biology.
"Studi ini memanfaatkan kekuatan dari banyak studi untuk menunjukkan gambaran global tentang perubahan selama hampir empat dekade. Ini menarik karena menunjukkan bagaimana risiko bagi manusia dan mamalia laut berubah seiring waktu," tutur Chelsea Wood, penulis riset tersebut dan profesor di UW School of Aquatic and Fishery Sciences.
Ia melanjutkan, hal tersebut penting diketahui dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Studi ini juga penting untuk memahami apa yang terjadi dengan populasi mamalia laut yang tidak berkembang.
Menurut Wood, makin meningkatnya jumlah cacing ini kemungkinan karena mamalia laut kinidlindungi dan mereka bereproduksi di dalam binatang-binatang ini.Meski demikian, ia menegaskan, itu hanya sebuah teori, meskipun memang masuk akal.
Baca Juga: Aktor Keturunan Korsel Ungkap Keajaiban Klorokuin Sembuhkan Covid-19
"Ada kemungkinan bahwa pemulihan beberapa populasi mamalia laut telah memungkinkan pemulihan dari parasit Anisakis (yang ada di tubuh) mereka," pungkas Wood.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Ramalan Zodiak 30 September 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karier, & Keuangan
-
The Mira, Hotel Ramah Muslim Peraih Penghargaan di Hong Kong
-
Bukan Sekadar Tren, Inilah Peran Komunitas dalam Masa Depan Industri Kecantikan
-
Inovasi dari Sragen, Gaungkan Bela Negara dengan Menjaga Ketahanan Pangan
-
Model Profesional: Belajar Modeling Nggak Melulu Jadi Peraga Busana, Latih Pede hingga Tambah Relasi
-
Urutan Skincare Pagi Wardah Crystal Secret, Mencerahkan dan Anti-Aging di Usia 30-an!
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Destinasi Wisata Inklusif Ada di Jakarta: Ruang Nyaman untuk Pemilik dan Hewan Peliharaan
-
5 SMA Terbaik di Singapura, Sekolah Gibran Termasuk Favorit?
-
Ramalan Zodiak Minggu Ini: Cancer Bakal Dikecewakan Orang Terdekat, Leo Jangan Resign Dulu!