Suara.com - Infeksi parasit pada jantung manusia dapat menyebabkan miokarditis, penyakit yang menyebabkan peradanga jaringan jantung, menurut laporan penelitian yang terbit dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews.
Parasit juga dapat menyebabkan perikarditis, radang selaput di sekitar jantung, dan kardiomiopati, gangguan yang menghambat pemompaan dan dapat menyebabkan gagal jantung.
Agar lebih jelasnya, berikut beberapa jenis parasit yang dapat memengaruhi kesehatan jantung, dilansir Live Science.
1. Toxoplasma gondii
Parasit Toxoplasma gondii bertanggung jawab atas penyakit yang dikenal sebagai toksoplasmosis atau tokso. Ini dapat ditularkan ke manusia melalui kontak dengan kotoran kucing.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), parasit ini dapat memengaruhi hingga 2 miliar orang di seluruh dunia dan sebagian besar tidak menunjukkan gejala.
T. gondii dapat bertahan di dalam otot jantung, di mana ia membentuk kista jaringan yang dapat bertahan sepanjang hidup inang.
2. Entamoeba histolytica
Parasita yang disingkat E. histolytica ini merupakan penyebab utama amoebiasis, atau disentri amuba, sebuah infeksi usus yang ditandai oleh nyeri perut dan diare, lapor CDC.
Baca Juga: Masak Daging Kurang Matang, Pria Ini Terjangkit Parasit Otak
Tapi para ilmuwan dalam Journal of Clinical Medicine Research menuliskan, dalam kasus yang jarang terjadi infeksi parasit ini dapat menyebabkan komplikasi jantung serius yang dikenal sebagai amebic pericarditis, di mana ia menyebabkan abses di pericardium (selaput seperti kantung yang mengelilingi jantung).
Orang yang mengalami infeksi amebic pericarditis sering menderita nyeri dada yang tajam dan menusuk yang disebabkan oleh iritasi dinding perikardium akibat saling bergesekan, tulis Mayo Clinic.
3. Trichinella spiralis
Cacing gelang parasit ini menginfeksi orang-orang yang memakan daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi, memasuki inang manusia sebagai kista yang berisi larva dan menyebabkan penyakit trichinosis.
Setelah inang menelan kista, asam lambung akan melarutkan kantung dan melepaskan larva ke dalam tubuh. Akhirnya mereka bersirkulasi ke dalam darah dan menggali ke dalam otot dan jaringan otak.
Komplikasi parah dari parasit ini dapat termasuk peradangan jaringan jantung dan aritmia yang mengancam jiwa, atau detak jantung tidak teratur.
Berita Terkait
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
6 Manfaat Sakti Jalan Kaki yang Jarang Kamu Sadari: Jantung Lebih Kuat, Otak Jadi Gak Lemot
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
7 Makanan yang Dilarang Saat Konsumsi Obat Jantung, Bisa Mengancam Nyawa!
-
Viral Tubuh Balita Dipenuhi Cacing hingga Meninggal Dunia, Ini Bahaya Parasit Cacing Bagi Manusia!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia