Suara.com - Kelangkaan berbagai macam alat pelindung diri seperti baju hazmat dan masker terjadi di hampir seluruh belahan dunia. Tak cuma itu, kini kondom dilaporkan juga semakin langka. Waduh!
Dampak dari virus corona Covid-19 memang dirasakan oleh berbagai perusahaan, menyebabkan tak sedikit mereka yang harus menutup produksinya atau bahkan hampir gulung tikar.
Dikutip dari Metro UK, kini dampak juga mulai dirasakan oleh pabrik kondom. Dalam sepekan terakhir, pabrik kondom terbesar di dunia yang berada di Malaysia, Karex Bhd, yang memproduksi setidaknya satu dari tiap lima kondom yang dipakai di seluruh dunia, terpaksa menutup produksinya.
Tak ada satu pun kondom yang diproduksi pabrik tersebut. Hal ini mengingat penyebaran virus Corona Covid-19 yang semakin cepat dan Malaysia menjadi negara dengan kasus terbanyak di Asia Tenggara dan keputusan diberlakukannya lockdown.
Mungkin kini Anda masih bisa menemukan beberapa kondom di apotek atau toko terdekat, namun tak lama lagi Anda tak akan menemukannya lagi, karena ada penurunan produksi 100 juta kondom di seluruh dunia.
Akan tetapi jangan khawatir, Karex Bhd telah diberikan izin oleh otoritas untuk memproduksi kondom pada Jumat (27/3/2020), dengan skala yang lebih kecil dan setengah dari pekerja biasanya.
Walau ini berarti positif, namun faktanya stok kondom akan tetap sedikit, dan akan berdampak besar pada bulan-bulan ke depannya.
"Butuh waktu untuk memulai dan kami akan berjuang untuk memenuhi permintaan dengan kapasitas setengahnya. Kami melihat penipisan stok kondom di mana-mana, dan itu sangat menakutkan," kata chief executive Goh Miah Kiat, dikutip dari Reuters.
Yang Goh khawatirkan berkaitan dengan menipisnya stok kondom adalah keberlangsungan program kemanusiaan di pelosok Afrika.
Baca Juga: 81 Medis Jakarta Positif Virus Corona
Menipisnya stok ini tidak hanya akan terjadi dalam dua minggu atau sebulan, namun bisa saja terjadi selama berbulan-bulan.
Yang lebih buruk lagi, China juga menjadi produsen kondom besar dan beberapa pabriknya tutup saat negara tersebut berjuang melawan penularan virus Corona Covid-19. India dan Thailand bisa menjadi berikutnya.
Goh berkata bahwa hal baiknya adalah permintaan kondom masih sangat kuat, karena suka atau tidak, kondom masih menjadi barang yang penting untuk dimiliki.
"Apalagi sekarang mungkin orang-orang sedang tidak berencana untuk memiliki momongan. Bukan saatnya, dengan banyaknya ketidakpastian seperti ini," tandas Goh.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?