Suara.com - Jangan Cari Jodoh di Masa Pandemi Covid-19, Ahli Ungkap Alasannya
Setiap orang punya cara tersendiri menghabiskan waktu selama pembatasan fisik untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
Sebagian dari mereka memilih untuk mempelajari hal baru, sementara yang lainnya menghabiskan waktu untuk mencari jodoh melalui dating apps.
Namun, ternyata seorang psikolog tidak menyarankan untuk melakukan hal itu. Mengapa? Menurut Dr Jennifer B Rhodes, seorang psikolog klinis yang juga dating coach dan pendiri Rapport Relationships, hal itu bisa membuat seorang menjadikannya sebagai pelarian.
“Kodrat manusia normal untuk menjadi penghindar. Saat ini kebanyakan dari kita takut, dan untuk mengatasinya kita biasanya mengalihkan perhatian kita sendiri. Jadi menggunakan kencan online sehingga Anda tidak memikirkan betapa takutnya Anda," kata Rhodes seperti dilansir The Independent.
Menurut Rhodes, jika seorang merasa sangat stres sebelum pandemi dimulai, sebaiknya mendedikasikan untuk fokus pada perawatan diri.
“Jika Anda sangat stres, ini bukan waktunya untuk kencan online. Anda harus menjaga diri sendiri dan ini adalah waktu untuk beristirahat, ”kata Rhodes.
Dia merekomendasikan menggunakan waktu ini untuk mencari tahu apa yang sebenarnya membuat Anda bahagia. Jika telah merasa dalam kondisi yang baik, barulah saat itu mencari kencan.
Rachel A Sussman, LCSW, seorang psikoterapis berlisensi, pakar hubungan, dan pendiri Sussman Counseling, juga setuju dengan hal itu. Rachel mengatakan, untuk orang lajang sebaiknya memanfaatkan masa karantina dengan tidak berpikir tentang kencan.
Baca Juga: Pria Ini Punya Rutinitas Skincare Belasan Langkah, Warganet: Keburu Sahur!
"Jika kamu bosan berkencan, ini saat yang tepat untuk fokus pada dirimu sendiri," katanya.
Namun, dia menekankan bahwa mereka yang mengambil istirahat selama waktu ini untuk memprioritaskan diri mereka kembali pada kondisi setelah pandemi virus corona.
Lebih jauh, Rhodes mengatakan, bahwa satu-satunya orang yang seharusnya menggunakan aplikasi kencan saat ini adalah mereka yang berada di tempat yang baik secara mental dan emosional, dan yang berada di sebuah tempat yang baik sebelum pandemi dimulai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
3 Jam Tangan Mewah Deddy Corbuzier, Dulu Koleksi Harga Miliaran Kini Pilih yang Murah Meriah
-
Di Balik "New Horizon": Kolaborasi Seni dan Material yang Memukau di Art Jakarta 2025
-
Urutan Skincare Malam untuk Usia 30-an, Lengkap dengan Rekomendasi Produk Terjangkau
-
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
-
Aksi Bersih Pantai Bali: Dari Pungut Sampah hingga Edukasi Daur Ulang
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik untuk Plantar Fasciitis, Nyaman Bebas Nyeri
-
Tampil Glowing, 9 Rekomendasi Alat Pijat Wajah yang Teruji Ahli Kecantikan
-
5 Zodiak Paling Banyak Disukai Pria, Diam-Diam Punya Energi dan Aura yang Magnetis
-
Mimpi Malam Curi Perhatian! Hariyadin Buktikan Creator Lokal Bisa Tembus Industri Musik Global
-
4 Ciri-Ciri Sepatu New Balance Palsu, Jangan Sampai Pengen Stylish Malah Jadi Mimpi Buruk!