Suara.com - Lowongan pekerjaan menjadi sangat langka di masa pandemi Covid-19. Hal ini rupanya juga terjadi di Singapura, yang mengalami krisis pengangguran.
Dilansir Anadolu Agency, Singapura mengalami tingkat pengangguran tertinggi dalam satu dekade dan jumlah lapangan kerja mengalami penurunan kuartalan paling tajam pada kuartal pertama tahun ini akibat wabah virus Corona Covid-19.
Menurut laporan terbaru Kementerian Tenaga Kerja (MOM) pada Senin (15/6/2020), tingkat pengangguran keseluruhan merangkak naik dari 2,3 persen pada kuartal sebelumnya menjadi 2,4 persen.
Sementara itu, tingkat pengangguran di antara warga Singapura naik dari 3,3 menjadi 3,5 persen, dan di antara penduduk -- warga negara Singapura dan penduduk tetap -- dari 3,2 persen menjadi 3,3 persen.
Menurut data Kemeneteria Tenaga Kerja, jumlah lowongan pekerjaan mencapai 46.300 turun dibandingkan Desember tahun lalu sebesar 52.700.
Data ini menunjukkan Singapura mengalami level terendah dalam lowongan pekerjaan sejak September 2010 yang mencapai 44.900, kata Kementerian Tenaga Kerja Singapura.
Kementerian juga menemukan sebanyak 1.537 karyawan lokal terdampak akibat penutupan sektor bisnis pada kuartal pertama tahun ini, yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat dari kuartal sebelumnya yakni sebesar 628.
Berdasarkan data kementerian, sebanyak 4.190 karyawan terpaksa bekerja dengan durasi lebih pendek atau mendapatkan cuti. Angka ini mengalami peningkatan lima kali lipat dari 840 pada kuartal sebelumnya.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja, data ini menunjukkan pengusaha lebih memilih untuk melakukan penyesuaian tenaga kerja sementara dan mengurangi biaya produksi alih-alih memecat para pekerja.
Baca Juga: Ayo Bergabung, BPJAMSOSTEK Buka Lowongan Pekerjaan!
Data John Hopkins University memperlihatkan, Singapura adalah negara paling terdampak Covid-19 di Asia Tenggara dengan jumlah infeksi mencapai 40.604 yang sebagian besar merupakan pekerja asing.
Berita Terkait
-
Daily Routine Nia Ramadhani di Singapura: Lebih Mandiri dan Belajar Masak
-
Nia Ramadhani Jadi Anak Rumahan di Singapura: Belajar Masak demi Anak
-
5 Universitas Terbaik di Singapura: Kampus Gibran Masuk Peringkat Berapa?
-
Tengah Jadi Sorotan, Ini Dia Biaya Kuliah Wapres Gibran di Singapura
-
Alumni MDIS Dian Hunafa Turun Gunung Bela Ijazah Gibran: Aku Sakit Hati Juga Dong!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW
-
6 Parfum Aroma Bunga Segar yang Tahan Lama dan Cocok untuk Aktivitas Harian, Mana Pilihanmu?
-
Viral Olahraga Kombinasi Pilates dan Padel ala Warga Jaksel, Tuai Pro Kontra
-
Profil Kakek dan Nenek Prabowo Subianto yang Dikubur di Belanda
-
Love Scam Makin Marak, Detektif Jubun Ingatkan: Jangan Mudah Jatuh Hati di Dunia Maya
-
5 Body Lotion Murah Mengandung SPF untuk Lindungi Kulit dari UV dan Cegah Kanker
-
JPPI Desak Pemerintah Tetapkan KLB Akibat Ribuan Kasus Keracunan MBG: Apa Arti dan Dampaknya?
-
Kalender Jawa 28 September 20 Weton Minggu Pon: Sosok Mandiri Penarik Lawan Jenis
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Acara Pernikahan dari Pengantin hingga Tamu Undangan