Suara.com - 5 Tanda Anda Hamil Anak Perempuan
Saking penasarannya, tebak-tebakan jenis kelamin bayi sudah dilakukan orangtua sejak pertama kali tahu dirinya hamil, meski umumnya kita baru bisa memastikannya melalui hasil USG pada minggu ke-20 kehamilan.
Namun sebelum USG bisa dilakukan, sejumlah asumsi dan dugaan pun muncul, mengaitkan kondisi tertentu kehamilan dengan jenis kelamin bayi.
Tak selalu benar, tapi kadang juga tak selalu salah. Karena kemungkinannya memang fifty-fifty. Melansir dari laman Baby Centre, dari beberapa gejala kehamilan, 6 hal ini kerap diasumsikan sebagai tanda hamil anak perempuan.
1. Morning sickness yang parah
Mual dan muntah di pagi hari, alias morning sickness, memang dialami hampir semua ibu hamil. Tapi, tingkat keparahannya berbeda-beda. Banyak ibu hamil berpikir bahwa mual yang parah di pagi hari adalah tanda ia hamil anak perempuan.
Sebuah studi tahun 2017 memang pernah menemukan bahwa wanita yang hamil anak perempuan lebih rentan mengalami peradangan akibat sistem kekebalan tubuhnya mudah terpapar bakteri dibandingkan wanita yang hamil anak laki-laki.
Hal ini mengakibatkan wanita yang hamil anak perempuan akan merasa lebih tidak sehat daripada wanita yang hamil anak laki-laki.
Tapi, tak bisa sepenuhnya dipercaya juga, sih, karena para peneliti pun meyakini bahwa masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memelajari hubungan ini.
Baca Juga: Cut Meyriska dan Roger Danuarta Beberkan Jenis Kelamin Anak Pertama
2. Ngidam makanan atau minuman manis
Ngidam sesuatu yang manis sering dikaitkan dengan hamil anak perempuan, sedangkan ngidam makanan asin pertanda hamil anak laki-laki.
Meski keyakinan ini beredar luas, tetap saja tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ngidam jenis makanan tertentu selama kehamilan dapat menunjukkan jenis kelamin bayi.
3. Jadi lebih sensitif
Perubahan hormon selama kehamilan seringkali dapat menyebabkan perubahan suasana hati, salah satunya membuat ibu hamil jadi lebih sensitif. Beberapa orang meyakini bahwa wanita yang hamil anak perempuan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dan menjadi lebih sensitif saat hamil.
Namun, penelitian tidak mendukung teori ini. Faktanya, tingkat hormon estrogen akan naik selama kehamilan dan turun drastis setelah melahirkan, terlepas dari apakah Anda mengandung bayi laki-laki atau perempuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
7 Rekomendasi Lipstik yang Bisa Buat Blush On: Praktis, Bikin Bibir dan Pipi Jadi Merona
-
Sunscreen SPF 35 Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 3 Rekomendasi Produknya yang Mencerahkan
-
Susunan Upacara Hari Pahlawan 2025 Lengkap Sesuai Pedoman dari Kemensos
-
Doa Hari Pahlawan 2025: Meresapi Semangat Pahlawanku Teladanku dalam Upacara Bendera
-
Terpopuler: Karier Gubernur Riau Dulu Cleaning Service, Izin Pinkflash Ditarik BPOM
-
7 Rekomendasi AC 1/2 PK yang Bagus dan Awet, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
5 Toner Centella Asiatica untuk Meredakan Jerawat Meradang bagi Remaja, Mulai Rp30 Ribuan
-
Hidden Gem Kuliner di Pluit: Ada Lebih dari 30 Pilihan Makanan Autentik di Hawker Street!
-
Cristina Macina, Pemimpin Perempuan yang Dorong Masa Depan Pangan Berkelanjutan di Indonesia
-
Transformasi Para Muse Natasha Luxe di Panggung Jakarta Fashion Week 2026