Suara.com - Dalam kurun waktu satu tahun belakangan, bisnis coffe shop semakin terus menjamur. Salah satu yang paling khas ialah kopi susu gula aren yang menjadi andalan tiap kedai kopi.
Saking banyaknya penjual kopi susu tersebut, sulit untuk menemukan kopi yang memiliki karakter. Oleh karena itu, founder Esperto Barista Course & Co Founder Monolog Quality Coffee Franky Angkawijaya, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Sabtu, (25/7/2020), mengatakan
untuk menghasilkan varian kopi tersebut, lebih dulu harus dapat menghasilkan espresso liquid sebagai bahan dasar.
Ia menyarankan untuk memproduksi espresso liquid dengan menggunakan mesin espresso bagi pemula.
"Dengan menggunakan mesin, akan mendapatkan produk espresso liquid yang stabil secara rasa dan kualitas. Mulai dari temperatur, tekanan, dapat secara konsisten dihasilkan," kata Franky.
Setelah menghasilkan bahan dasar espresso liquid yang baik, baru kemudian bisa dikembangkan dengan kreativitas dalam mengolah dan mengkombinasikan bahan lain untuk menjadi seperti kopi susu ataupun lainnya.
Dalam menghasilkan produk minuman kopi yang disukai, pelaku usaha dapat melakukan riset untuk mendapatkan market taste yang diinginkan.
Setelah taste market, baru kemudian bisa mulai berpikir untuk kemasan agar terlihat menarik dan yang pasti aman dalam produksi dan pengiriman.
"Peluang ini luas, marketnya besar, bisa digunakan siapapun dari rumah," kata Franky.
Baca Juga: Anak Suka Minum Kopi Kekinian, Apa Dampaknya?
Hal senada dikatakan Product Designer and Founder of Tashmiim Design Sugeng Untung. Menurutnya riset pasar menjadi hal yang penting. Tidak hanya dalam menghasilkan produk, tapi juga menentukan desain yang menarik untuk produk.
"Desain yang baik adalah hasil dari proses pemecahan masalah, dari pertanyaan-pertanyaan tentang produk kita sendiri. Sehingga dapat menghasilkan solusi yang literatif atau berkelanjutan. ," kata Sugeng.
Riset juga bisa dilakukan dengan melakukan modboards atau mengumpulkan gambar terkait produk kompetitor. Hal itu dapat membantu kita dalam menentukan seperti apa kemasan yang menarik di pasaran. Mulai dari warna maupun bentuk. Menurutnya, estetika dapat memberikan nilai tambah suatu produk.
"Apakah produk kita sudah menarik perhatian atau belum. Indikator kemasan yang baik adalah yang menarik perhatian," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Kesuksesan JAFF 2025: Tayangkan 227 Film dari 43 Negara, Becoming Human Menang Golden Hanoman
-
Unik, Ini Dia Festival Bakso Legendaris Pertama dari Penjuru Nusantara
-
Alasan Hunian Berkonsep Hijau Kian Jadi Favorit di Tengah Kota
-
5 Rekomendasi Sepatu Pantofel untuk Cowok Berkelas: Formal nan Stylish!
-
Magical Christmas di 69 Mal: Destinasi Wajib Keluarga untuk Ciptakan Momen Natal Tak Terlupakan
-
5 Rekomendasi Sepatu Pantofel Wanita Kalem, Stylish, tapi Profesional: Harga Terjangkau!
-
6 Bedak Tabur yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Formulanya Menyerap Minyak
-
5 Sabun Cuci Muka Mengandung Vitamin C untuk Mencerahkan Wajah
-
5 Rekomendasi Skin Tint Non Comedogenic Mulai Rp40 Ribuan, Wajah Flawless Bebas Jerawat
-
Wajah Bersih Kulit Cerah: Intip 5 Rekomendasi Skincare Aman untuk Busui