5. Mengapa seseorang bisa memilikinya?
Pakar perilaku seksual tidak selalu sepakat tentang penyebabnya. Beberapa orang dapat melacak ketertarikan mereka kembali ke masa kanak-kanak, sebelum mereka menyadari seksualitas mereka.
Fetish juga bisa datang dari melihat perilaku seksual yang tidak pantas selama masa kanak-kanak atau dari pelecehan seksual, kata Kenneth Rosenberg, MD. Dia adalah profesor psikiatri di Weill Cornell Medical College.
6. Apakah Fetish baik-baik saja?
Fetish seksual bukan gangguan, tetapi hal tersebut menyebabkan tekanan yang intens dan abadi.
"Apakah seseorang melakukan ini sendiri atau dengan pasangan, jika mereka senang dengan itu, maka itu bukan masalah," kata Krueger, selama itu menyebabkan kesenangan dan tidak ada paksaan.
"Pasien saya datang kepada saya karena mereka merasa itu masalah. Perilaku mereka tidak menarik, menyenangkan, atau bahkan seksi. Mereka tidak hanya bereksperimen dengan cara baru ekspresi seksual. Mereka putus asa, kompulsif, dan kadang-kadang begitu tertekan oleh perilaku mereka sehingga bunuh diri menjadi pertimbangan," jelas Rosenberg.
Tapi, saat itu di luar kendali, Fetish bisa disebut sebagai gangguan seksual. Seseorang mungkin menghilang dari tempat kerja atau di rumah untuk mempraktikkan Fetish secara rahasia. Ketertarikan ini juga bisa membuat mereka tidak melakukan pekerjaan mereka.
7. Cara perawatan
Perawatan standar termasuk pengobatan dan terapi bicara dengan psikiater atau konselor adalah hal yang harus dilakukan.
Namun, beberapa fetish bisa tidak berbahaya. Sebuah studi baru-baru ini tentang pecinta popok bayi atau dewasa menemukan, bahwa di antara hampir 1.800 pria dan 140 wanita yang melaporkan memiliki Fetish ini, sebagian besar mengatakan mereka nyaman dan mengaku itu tidak masalah.
"Selama semua orang setuju (tidak ada paksaan) maka peluangnya adalah tidak ada yang terluka dengan cara yang ekstrem atau permanen, dan semua orang senang dengan apa yang terjadi," kata dia.
Baca Juga: Terungkap, Ternyata Ini Alasan Orang Terangsang Melihat Kaki
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow