Suara.com - Sejatinya sebuah karya video maupun foto milik seseorang, jika diunggah kembali ada baiknya untuk selalu menyertakan hak cipta. Namun belum lama ini, salah seorang travel influencer sewot usai mengetahui konten miliknya digunakan kembali oleh Kemenparekraf tanpa izin.
Kejadian kurang mengenakan, beberapa waktu lalu dialami oleh seorang travel influencer pemilik akun Instagram @lostpacker.
Pria bernama Sutiknyo tersebut mengungkapkan kegelisahannya usai melihat foto miliknya digunakan sebagai bahan promosi oleh Kemenparekraf untuk acara Anugerah Pesona Indonesia (API).
Melalui akun Instagram @apiward, Sutiknyo menyesalkan konten travel miliknya digunakan tanpa mencantumkan namanya.
Sutiknyo menjelaskan, salah satu foto miliknya yang diduga dicomot yakni mengenai wisata air di Pulau Mek, Kabupaten Flores Timur.
Pihak Instagram API hanya menuliskan bahwa foto yang ditampilkan hanya memperlihatkan tulisan YouTube saja, tanpa mencantumkan nama Sutiknyo.
"Kok event sekeren itu ngambil visual kontennya dari YouTube dan tak mencantumkan nama yang punya hak cipta dari video itu. Videonya di screenshot, crop terus rotate horizontal," ungkap Sutiknyo.
Sutiknyo juga mengunggah kembali konten miliknya yang dgunakan kembali oleh API untuk membuat konten promosi. Tentu saja, travel influencer ini merasa kecewa dengan sikap Kemenparekraf.
Menurutnya, even sebesar API yang diselenggarkan oleh Kemenparekraf seharusnya bisa berbekal tentang bagaimana cara menghargai hak cipta milik orang lain.
Baca Juga: Matteo Guendouzi Malah Asyik Liburan saat Arsenal Juara Piala FA
"Event segede itu, kok ya belum paham bagaimana menghargai hak cipta seseorang ya," tutur Sutiknyo.
Sejatinya Sutiknyo tak pernah keberatan jika karyawanya dijadikan sebagai bahan promosi wisata Indonesia. Dirinya hanya meminta etika baik-baik dari pihak yang hendak menggunakan kembali konten miliknya.
"Sebenarnya kalau ngomong baik-baik ya saya akan kasih kok. Lha saya juga senang Pulau Mekko masuk nominasi, tapi kalau sudah begini ya lain ceritanya ya dan kadung jengkel hayati ini," imbuhnya.
Di akhir kalimat Sutiknyo berharap ke depannya, Kemenparekraf bisa semakin terdepan terutama masalah perizinan konten.
"Semoga ke depannya Kementerian Pariwisata makin OK ya, nggak ada hal-hal receh seperti ini," sebut Sutiknyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
5 Rekomendasi Lip Balm Terbaik yang Bisa Mencerahkan Bibir Jadi Pink
-
5 Fakta Unik Keraton Solo: Berdiri Sejak Kapan?
-
7 Facial Wash Mengandung Niacinamide dan Salicylic Acid untuk Kulit Cerah Bebas Jerawat
-
5 Produk Viva yang Ampuh Hilangkan Bekas Jerawat, Harga Mulai Rp6 Ribu Saja
-
3 Rekomendasi Lipstik Viva dan Pilihan Warna Terbaiknya, Mulai Rp14 Ribu
-
5 Fakta Ompreng 'Palsu' MBG: Diduga Tidak Halal dan Pakai Bahan Berbahaya!
-
5 Rekomendasi Sepatu Trail Running Hoka Terbaik Buat Medan Ekstrem
-
4 Moisturizer Viva untuk Flek Hitam dan Kerutan usia 40-an, Harga Murah Meriah
-
5 Lip Balm Terbaik untuk Bibir Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Perbaiki Skin Barrier
-
Gelora Literasi Bangkit di Big Bad Wolf: Ribuan Pengunjung Serbu Bazar Buku Terbesar