Suara.com - Grojokan Sewu di Tawangmangu, merupakan salah satu destinasi wisata favorit ketika berkunjung ke Jawa Tengah. Di musim liburan, tempat wisata ini biasanya ramai pengunjung.
Namun akhir-akhir ini, pengunjung Grojokan Sewu tak seramai biasanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh petugas penjualan tiket Grojogan Sewu, Widodo, ketika berbincang dengan Solopos --jaringan Suara.com-- di lokasi, Minggu (9/8/2020).
Ia mengatakan jika data rata-rata pengunjung Grojogan Sewu tertinggi saat awal dibuka kenormalan baru sebanyak 1.200 pengunjung sehari. Namun, setelah itu menurutnya, jumlah pengunjung kembali menunjukan tren penurunan secara signifikan.
"Kemarin itu karena warga bosan mungkin, kemudian wisata dibuka serentak di Karanganyar. Akhirnya kan banyak yang datang. Mungkin itu alasannya. Tapi sepenghitungan kami setelah itu beberapa hari berikutnya kembali menurun dan tidak melonjak angkanya bahkan saat akhir pekan," katanya.
Widodo menjelaskan jika angka rata-rata kunjungan di Grojogan Sewu pada saat hari biasa sekitar 200 hingga 300 pengunjung per hari. Namun, pada akhir pekan, angka tersebut hanya naik sedikit hingga menyentuh 500 pengunjung per hari.
Menurutnya, jumlah pengunjung tersebut masih jauh dari kapasitas maksimal Grojogan Sewu sebanyak 2.000 pengunjung.
"Bahkan kami ada catatan sehari cuma ada 85 pengunjung kalau tidak salah. Kalau angka pastinya kami tidak tahu karena sudah disetor ke kantor dan Minggu tutup. Kami tidak bisa mengakses. Tapi kalau seingat kami rata-ratanya mentok di 500 pengunjung," imbuh dia.
Tak ada antrean kendaraan meskipun pada akhir pekan. Kondisi tersebut termasuk kontras jika dibandingkan akhir pekan saat awal diterapkannya kenormalan baru.
Baca Juga: Perusahaan Asal AS Relokasi Pabriknya dari China ke Jawa Tengah
Berita Terkait
-
Weekend di Jakarta Gak Melulu ke Mal: 8 Ruang Terbuka Hijau buat Family Time
-
Tanggul Setinggi 15 Meter di Semarang Longsor
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Curug Anom: Di Antara Jatuhnya Air, Kita Belajar Merelakan
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Tasya Farasya Pernah Mimpi Suami Selingkuh, Pertanda Apa? Ini Kata Pakar Kebatinan
-
5 Bedak Transparan untuk Hasil Makeup Natural dan Tahan Lama, Mulai Rp70 Ribuan
-
Dari Empal Gentong Hingga Gurame Terbang: Petualangan Rasa di 5 Restoran Sunda Ikonik
-
8 Pilihan Sunscreen Tanpa Alkohol: Cocok untuk Kulit Sensitif, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Rekomendasi Lipstik Lokal yang Ringan dan Warnanya Tahan Lama, Mulai Rp20 Ribuan
-
Lahan Jadi Sekolah: Petani Muda Kebumen Ini Ubah Pertanian Jadi Ajang Berbagi Ilmu
-
Gaji PPPK Paruh Waktu Apakah Sama dengan Honorer? Simak Aturannya
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Terpopuler: Sepatu Selvi Ananda Seharga UKT, Zita Anjani Disindir "Money Can't Buy Class"
-
6 Cara Mengatasi Hawa Panas di Rumah Tanpa AC, Bye-Bye Gerah!