Suara.com - Memeringati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75, masyarakat Indonesia untuk kali pertama merayakan hari kemerdekaannya itu di tengah pandemi Covid-19.
Meski demikian di beberapa daerah memastikan bakal tetap menggelar perayaan dan perlombaan tujuh belasan.
Alasan tetap digelarnya lomba 17 Agustusan lantaran banyak warga, termasuk anak-anak merindukan kemeriahan dan keseruan dari kegiatan lomba yang menyenangkan itu.
Ini dibuktikan dari hasil wawancara Suara.com dengan beberapa anak-anak yang antusias ingin ikut lomba 17 Agustus yang sudah menjadi tradisi itu.
Mereka mengatakan bahwa hampir di semua tempat tinggalnya tetap mengadakan acara perlombaan. Tentu saja mereka bahagia bukan kepalang, setelah berbulan-bulan lamanya berdiam diri di rumah.
Aini misalnya, murid kelas 4 SD ini sangat menantikan perlombaan menangkap ikan seperti tahun sebelumnya.
"Aku tuh seneng banget mindahin ikan kecil saat lomba, seru, lucu-lucu," ungkap Aini bersemangat.
Berbeda dengan Nandra yang mengeluh di daerah rumahnya kemungkinan tidak akan mengadakan perlombaan, seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kayaknya di rumah aku enggak ngadain perlombaan deh, kalau tahun lalu iya seru banget," ungkap Nandra sedih.
Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan, Tagar #DirgahayuIndonesia Bergema di Twitter
Tak cuma cerita soal lomba 17 Agustusan, anak-anak yang ditemui Suara.com ini ditanya pula pengetahuan umum seputar 17 Agustus.
Saat ditanya 17 Agustus merupakan peringatan hari apa? Dari 10 anak-anak, hanya segelintir saja yang tahu bahwa itu merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia atau HUT RI. Kebanyakan dari mereka menjawabnya adalah hari perlombaan dan hari Senin.
"Hari perlombaan, makan kerupuk, balap karung sampai panjat pinang," tutur Suci, murid kelas 5 SD.
Tak kalah mengundang tawa ketika ditanya lima sila dari Pancasila. Hampir semua anak tidak hafal Pancasila, atau kalaupun mampu menyebutkan kelima sila, urutannya acak-acakan atau kata-katanya keliru.
Begitu pula saat ditanya nama Presiden RI pertama, presiden RI yang sekarang, nama yang menjahit bendera pusaka merah putih dan lambang negara RI.
Berita Terkait
-
Jadi Sorotan, Kepala Gus Elham Yahya Dikerubungi Lalat di Video Permintaan Maaf
-
Buntut Video Viral Cium Anak-anak Saat Dakwah, Gus Elham Yahya Akhirnya Buka Suara dan Minta Maaf
-
Diungkap Polri, Ratusan Anak Edarkan Narkoba jadi Alarm Keras: Narkoba Sudah Acak-acak Generasi Muda
-
Viral Diselingkuhi, Influencer Na Daehoon Ungkap Pesan Haru soal Anak-Anak
-
Anak-Anak Tahu Ayahnya Dipenjara, Jonathan Frizzy Cuma Bisa Komunikasi Lewat Video Call
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan